Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Audiensi dengan Kementerian SBY, Tim Transisi Tidak Ajak Pokja

Kompas.com - 29/08/2014, 16:45 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Deputi Tim Transisi pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla, Andi Widjajanto, mengatakan, pihaknya akan menggelar audiensi dengan sejumlah kementerian/lembaga yang dianggap prioritas. Audiensi dilakukan untuk melancarkan transisi pemerintahan saat ini.

Andi menjelaskan, dalam audiensi tersebut, Tim Transisi akan meminta penjelasan pada kementerian/lembaga terkait kebijakan yang bersentuhan langsung dengan pemerintahan Jokowi-JK nanti. Tim Transisi Jokowi-JK juga akan memperdalam persiapan kementerian/lembaga pada masa transisi pemerintahan ini.

"Mekanismenya adalah audiensi, kami temui menteri atau pejabatnya untuk menanyakan persiapan transisinya seperti apa," kata Andi, saat dihubungi, Jumat (29/8/2014).

Sesuai dengan pernyataan Jokowi, Tim Transisi menjadikan Kementerian Keuangan, Kemenko Perekonomian, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), dan Kementerian Pertanian sebagai kementerian/lembaga yang menjadi prioritas untuk diajak berkoordinasi.

Meski sudah ada kementerian prioritas yang diajak untuk berkomunikasi, Tim Transisi masih menunggu arahan Jokowi mengenai waktu koordinasi dengan kementerian/lembaga tersebut. Andi menegaskan, koordinasi antara Tim Transisi dan kementerian di kabinet Presiden SBY tak akan melibatkan kelompok kerja (pokja) yang dibentuk Tim Transisi. Pasalnya, komunikasi tersebut akan diwakili oleh Deputi dan Kepala Staf Tim Transisi.

Presiden SBY dan Jokowi sepakat untuk mulai secara intensif menjalin komunikasi selama proses transisi pemerintahan. Selain itu, Presiden SBY juga membuka pintu bagi Jokowi melalui Tim Transisi untuk mulai berkomunikasi dengan jajaran pemerintahan yang akan ditunjuknya. Pernyataan itu dilontarkan Presiden SBY seusai bertemu dengan Jokowi di Nusa Dua, Bali, Rabu (27/8/2014) malam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

Nasional
BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

Nasional
BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

Nasional
Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com