JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan, satu hal yang menggembirakan dirinya pada akhir masa jabatannya adalah meningkatnya jumlah anak Indonesia yang mengenyam wajib belajar 12 tahun dan masuk perguruan tinggi.
Hal ini dikatakan Presiden saat menyampaikan pidato kenegaraan dalam rangka Hari Ulang Tahun Ke-69 Kemerdekaan Indonesia di Kompleks Gedung DPR/DPD RI, Senayan, Jakarta, Jumat (15/8/2014).
Kepala Negara menyebut tantangan utama ketenagakerjaan di Indonesia, yakni bahwa sekitar 49 persen pekerja di negeri ini masih berpendidikan sekolah dasar (SD). Hal tersebut membuat mobilitas ekonomi mereka menjadi sangat terbatas dan berdampak panjang pada produktivitas nasional.
"Meski demikian, saya gembira karena pada akhir masa jabatan saya, dengan berjalannya program pendidikan menengah universal sejak 2012, generasi anak-anak kita hidup dalam sistem pendidikan yang paling sedikit akan mengenyam pendidikan selama 12 tahun," kata Presiden.
Presiden mengatakan, pemerintah terus mendorong pendidikan anak-anak negeri hingga perguruan tinggi.
"Jadi, esensinya, pemerintahan saya sudah mengubah dan menaikkan program belajar 9 tahun menjadi wajib belajar 12 tahun," ujar Kepala Negara.
Hal lain yang menggembirakan Yudhoyono adalah meningkatnya jumlah anak-anak Indonesia yang masuk ke perguruan tinggi. Pada tahun 2004, hanya 14 dari 100 anak usia 19 hingga 23 tahun yang masuk perguruan tinggi.
"Saat ini dari 100 anak usia 19 tahun, 30 anak telah masuk perguruan tinggi atau dua kali lipat dari 10 tahun sebelumnya," ujar Presiden.
Demi meningkatkan taraf pendidikan, kata Presiden, pemerintah telah meluncurkan program beasiswa Bidik Misi. Program ini menyasar anak-anak dari keluarga miskin yang memiliki kecerdasan secara akademik. Program ini memberikan uang kuliah, ditambah uang saku sekitar Rp 600.000 per bulan.
"Hingga saat ini sudah lebih dari 220.000 siswa yang masuk program tersebut. Umumnya, mereka berhasil meraih prestasi akademik dan non-akademik," kata Kepala Negara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.