Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini yang Menggembirakan SBY pada Akhir Masa Jabatannya

Kompas.com - 15/08/2014, 10:20 WIB
Suhartono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan, satu hal yang menggembirakan dirinya pada akhir masa jabatannya adalah meningkatnya jumlah anak Indonesia yang mengenyam wajib belajar 12 tahun dan masuk perguruan tinggi.

Hal ini dikatakan Presiden saat menyampaikan pidato kenegaraan dalam rangka Hari Ulang Tahun Ke-69 Kemerdekaan Indonesia di Kompleks Gedung DPR/DPD RI, Senayan, Jakarta, Jumat (15/8/2014).

Kepala Negara menyebut tantangan utama ketenagakerjaan di Indonesia, yakni bahwa sekitar 49 persen pekerja di negeri ini masih berpendidikan sekolah dasar (SD). Hal tersebut membuat mobilitas ekonomi mereka menjadi sangat terbatas dan berdampak panjang pada produktivitas nasional.

"Meski demikian, saya gembira karena pada akhir masa jabatan saya, dengan berjalannya program pendidikan menengah universal sejak 2012, generasi anak-anak kita hidup dalam sistem pendidikan yang paling sedikit akan mengenyam pendidikan selama 12 tahun," kata Presiden.

Presiden mengatakan, pemerintah terus mendorong pendidikan anak-anak negeri hingga perguruan tinggi.

"Jadi, esensinya, pemerintahan saya sudah mengubah dan menaikkan program belajar 9 tahun menjadi wajib belajar 12 tahun," ujar Kepala Negara.

Hal lain yang menggembirakan Yudhoyono adalah meningkatnya jumlah anak-anak Indonesia yang masuk ke perguruan tinggi. Pada tahun 2004, hanya 14 dari 100 anak usia 19 hingga 23 tahun yang masuk perguruan tinggi.

"Saat ini dari 100 anak usia 19 tahun, 30 anak telah masuk perguruan tinggi atau dua kali lipat dari 10 tahun sebelumnya," ujar Presiden.

Demi meningkatkan taraf pendidikan, kata Presiden, pemerintah telah meluncurkan program beasiswa Bidik Misi. Program ini menyasar anak-anak dari keluarga miskin yang memiliki kecerdasan secara akademik. Program ini memberikan uang kuliah, ditambah uang saku sekitar Rp 600.000 per bulan.

"Hingga saat ini sudah lebih dari 220.000 siswa yang masuk program tersebut. Umumnya, mereka berhasil meraih prestasi akademik dan non-akademik," kata Kepala Negara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Nasional
Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Nasional
[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

Nasional
Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com