Pengamat politik dari Pol-Tracking Hanta Yudha menjelaskan, Aburizal tak perlu khawatir berlebihan jika masih yakin banyak dukungan dari pengurus Golkar di DPD tingkat provinsi serta kabupaten/kota. Sebab, dukungan dari pengurus daerah itu akan membuat posisinya kuat, termasuk jika ingin kembali maju sebagai calon Ketua Umum Golkar.
"Untuk menguji legitimasi Aburizal, gelar saja munas di tahun ini. Karena suara dari daerah sangat menentukan kalau Aburizal mau kembali maju sebagai calon (Ketua Umum Golkar," kata Hanta, di Jakarta Pusat, Minggu (10/8/2014).
Meski begitu, Hanta menyarankan agar tokoh senior Golkar memberi kesempatan pada kader mudanya untuk bertarung dalam perebutan posisi ketua umum tersebut. Sebab, hanya dengan memajukan kader muda maka proses regenerasi di internal Golkar dapat berjalan.
"Tokoh senior cukup jadi dewan pertimbangan saja, kasih kesempatan yang muda untuk maju," ujarnya.
Aburizal Bakrie berada di ujung masa jabatan sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar. Penentuan pengganti Aburizal akan dilakukan dalam musyawarah nasional Partai Golkar. Penyelenggaraan munas tersebut masih menuai perdebatan di internal Golkar.
Tokoh Golkar dari lintas generasi mendesak munas harus digelar paling lambat 4 Oktober 2014 sesuai dengan AD-ART partai. Tetapi, kubu Aburizal bersikukuh baru akan menggelar munas sesuai dengan rekomendasi munas 2009, yakni paling lambat April 2015. Sejumlah nama tokoh senior Golkar mulai mencuat sebagai calon Ketua Umum Golkar. Di antaranya Agung Laksono dan MS Hidayat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.