Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menurut JK, Nasdem dan Hanura Tak Usulkan Ketumnya Masuk Kabinet

Kompas.com - 24/07/2014, 21:39 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil presiden terpilih Jusuf Kalla mengatakan, Partai Nasdem dan Partai Hanura tak merekomendasikan ketua umumnya untuk masuk dalam kabinet pemerintahannya bersama Joko Widodo. Saat ini, kata Kalla, susunan kabinet itu belum dibahas secara detil.

"Tidak, Nasdem bukan dari ketum, Hanura juga tidak," kata Kalla, di Jakarta, Kamis (24/7/2014).

Kalla menjelaskan, pihaknya sangat mengapresiasi ketika partai pendukungnya memberikan rekomendasi terkait struktur kabinetnya nanti. Menurut Kalla, rekomendasi itu akan memudahkan dalam menyusun dan menentukan figur yang akan masuk dalam kabinet.

Salah satu contohnya, kata Kalla, adalah langkah Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang akan  merekomendasikan 5-10 kader terbaiknya sebagai pengisi kabinet Jokowi-JK. Akan tetapi, Kalla belum bersedia memberikan komentar lebih jauh seputar kabinetnya.

"Bagus kalau partai mempersiapkan, jadinya kami tidak susah," ujarnya.

PKB usulkan calon menteri

Sebelumnya diberitakan, PKB ikut memberikan usulan nama-nama calon menteri kepada Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Jokowi-Jusuf Kalla. Nama calon menteri itu tengah diinventarisasi dan selanjutnya akan diserahkan kepada Jokowi-JK. 

"Kami baru siapkan nama-nama, nanti beliau-beliau yang menentukan. Sekarang belum (ditetapkan), sedang diinventarisasi," kata Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar, di Jakarta, Kamis (24/7/2014).

Muhaimin belum mau mengungkap nama-nama yang sudah disaring PKB itu. Dia juga menolak berkomentar saat ditanya, apakah menteri-menteri asal PKB yang masuk di Kabinet Indonesia Bersatu II saat ini akan dipertahankan.

"Ya, kalau itu terserah Pak Jokowi," ungkap Muhaimin sambil tertawa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com