Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahfud: Saya Tidak Berhasil Menangkan Prabowo-Hatta

Kompas.com - 20/07/2014, 20:43 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Pernyataan Ketua Tim Nasional Pemenangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Mahfud MD, yang disiarkan stasiun televisi Metro TV membuat heboh media sosial. Dalam video yang juga diunggah ke YouTube itu, Mahfud mengaku tidak berhasil membawa Prabowo-Hatta menjadi presiden dan wakil presiden.

Awalnya, Mahfud mengomentari upaya Prabowo-Hatta yang mengusulkan pemungutan suara ulang di beberapa TPS hingga penundaan hasil rekapitulasi pemilu nasional.

"Pemungutan suara ulang menurut saya tidak ada gunanya juga, tidak akan menghilangkan kecurangan itu, apalagi kalau kecenderungan sudah ada. Pemungutan suara ulang menurut hukum sudah lewat waktunya, yakni 10 hari setelah tanggal 9 juli. Penundaan pengumuman memang bisa dilakukan sebulan setelah tanggal 9, tetapi itu tidak ada gunanya juga," kata Mahfud dalam video Metro TV yang diunggah oleh akun Berita Terbaru, Minggu (20/7/2014).

Oleh karena itu, Mahfud merasa tugasnya sebagai Ketua Tim Nasional Pemenangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa sudah selesai. "Kalau saya sebagai tim kampanye nasional, pemilu sudah selesai. Saya kembalikan mandat, saya sudah tidak berhasil memenangkan Prabowo- Hatta," ujar Mahfud.

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu menegaskan bahwa dia tidak akan ikut campur terkait langkah hukum yang akan ditempuh Prabowo-Hatta. Meski berpengalaman dalam bidang hukum tata negara, Mahfud merasa itu bukan tugasnya.

"Kalau soal-soal hukum, menurut saya, tidak banyak gunanya. Kalau politik, saya tidak ikut karena saya mengawal politik itu sampai penetapan KPU saja," ujarnya.

Video itu lantas dikomentari oleh para pengguna akun YouTube. Kebanyakan dari mereka mengapresiasi sikap Mahfud yang berani mengakui kekalahan. Akun "JemmyR" menulis, "MD negarawan..... terima kasih." Adapun akun "edy susilo" berharap, baik Prabowo-Hatta maupun tim pemenangan lain mengikuti sikap Mahfud. "Kenapa yang lain masih ngotot???" ujarnya.

Namun ketika dikonfirmasi, Mahfud membantah jika pernyataan tersebut dikatakan sebagai bentuk pengakuan bahwa Prabowo-Hatta sudah kalah. Mahfud mengaku hanya bermaksud mengatakan bahwa tugasnya sebagai Ketua Tim Nasional Pemenangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa sudah selesai.

"Yang saya katakan, tugas saya sebagai Ketua Tim Kampanye Nasional sudah selesai karena hanya sampai tanggal 22 Juli, saat KPU menetapkan hasil pilpres. Setelah itu saya tidak bisa ikut ke Mahkamah Konstitusi karena itu tugas tim hukum, bukan tugas tim pemenangan lagi. Jadi saya tidak mengatakan Prabowo- Hatta kalah," ujar Mahfud.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Nasional
Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Nasional
Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Nasional
KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

Nasional
KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

Nasional
Abaikan PDI-P, MPR: Tak Ada Alasan untuk Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Abaikan PDI-P, MPR: Tak Ada Alasan untuk Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Nasional
Pemerintah Tegaskan Tak Ragu Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

Pemerintah Tegaskan Tak Ragu Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
Tangani ODGJ di Sumba Timur, Mensos Risma Minta Pemda dan Puskesmas Lakukan Ini

Tangani ODGJ di Sumba Timur, Mensos Risma Minta Pemda dan Puskesmas Lakukan Ini

Nasional
Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club', Jokowi Usul Pertemuannya Dua Hari Sekali

Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club", Jokowi Usul Pertemuannya Dua Hari Sekali

Nasional
Kelakar Hakim MK saat PKB Ributkan Selisih 1 Suara: Tambah Saja Kursinya...

Kelakar Hakim MK saat PKB Ributkan Selisih 1 Suara: Tambah Saja Kursinya...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com