"Penyelenggaraannya bisa PBNU bersama PP Muhammadiyah dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Bentuknya bisa Islah Nasional atau Halalbihalal Nasional," katanya saat menyambut kedatangan Prabowo dan rombongan di Gedung PWNU Jatim di Surabaya, Rabu (16/7/2014) petang, seperti dikutip Antaranews.
Prabowo hadir bersama Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie dan Ketua Tim Pemenangan Nasional Mahfud MD, serta Ketua Umum PP ISNU Ali Masykur Moesa.
Belasan ulama yang ikut dalam pertemuan tertutup itu antara lain KH Miftachul Akhyar (Rais Syuriah PWNU), KH Hasan Mutawakkil (Ketua Tanfiziah PWNU), KH Nawawi, KH Mas Subadar (Pasuruan), KH Zainuddin Jazuli, KH Anwar Mansur, KH Kafabihi Machrus Aly (Kediri), KH Muzakki Syah (Jember), KH Nuruddin A Rahman (Bangkalan), drs H Choirul Anam atau Cak Anam (Surabaya).
Dalam sambutannya, Hasan Mutawakkil Alallah menyampaikan rasa syukur karena Gedung PWNU Jatim selalu menjadi jujukan (tempat tujuan) dari para tokoh nasional untuk bersilaturahim. Selain Prabowo, capres Joko Widodo juga pernah datang.
"Artinya, para ulama masih dipercaya sebagai penerang dalam urusan dunia dan pelita dalam urusan akhirat. Karena itu, kami mengharapkan semuanya menghormati apa pun keputusan KPU demi keutuhan bangsa dan negara ini," katanya.
Pengasuh Pesantren Zainul Hasan, Genggong, Probolinggo, itu menyatakan, NU berkepentingan dengan keutuhan bangsa dan negara ini. PWNU berharap semua kalangan bersikap dewasa menyikapi keputusan KPU.
"Soal quick count itu mirip polemik dalam penentuan awal Ramadhan dengan hisab atau rukyat. Nah, quick count itu ibarat hisab, sedangkan keputusan KPU pada 22 Juli itu merupakan rukyat. Kalau sudah rukyat, apa pun keputusan akan kita terima secara sah," katanya.
Menanggapi hal itu, Prabowo dalam sambutannya menyatakan senang dengan sikap arif para ulama untuk memberikan kesempatan kepada lembaga penyelenggara pilpres (KPU) untuk memutuskan hasil rekapitulasi secara real count dan menerima apa pun keputusannya. Ia masih optimistis akan memenangi pilpres.
"Walau kita di atas (menang secara real count internal tim Prabowo-Hatta), kita tidak pernah mengklaim. Kedatangan saya kemari untuk melapor dan mengucapkan terima kasih atas dukungan para kiai. Menjelang pilpres, saya meminta dukungan, restu, dan doa. Karena itu, setelah kampanye, saya datang lagi," kata Prabowo.
Mantan Danjen Kopassus itu meyakini, siapa pun yang benar akan berujung pada kemenangan juga. "Tapi, pemilihan ini bukan perang karena kita bersaudara. Saya anggap pihak nomor dua (Jokowi-Jusuf Kalla) itu bukan musuh," katanya.
Dalam kesempatan itu, Prabowo juga menyampaikan adanya kekuatan besar dan kekuatan asing yang ingin ikut campur untuk menyimpang dari kedaulatan. "Kita bukan antiasing. Akan tetapi, apa salahnya kalau kita ingin menikmati kekayaan kita sendiri sebagai negara berdaulat dan berdikari," katanya.
Setelah bertemu ulama di Gedung PWNU Jatim, Prabowo bersama rombongan menuju ke tengah Kota Surabaya untuk bertemu dengan tim sukses dan relawan se-Jatim.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.