Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Pasar Bahan Pokok Murah, Jokowi-JK Dilaporkan Tim Prabowo-Hatta ke Bawaslu

Kompas.com - 08/07/2014, 17:52 WIB
Rahmat Fiansyah

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Juru Bicara Tim Advokasi Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa, Habiburokhman, melaporkan kubu Joko Widodo dan Jusuf Kalla ke Badan Pengawas Pemilu. Laporan ini, kata dia, terkait dengan penjualan paket bahan kebutuhan pokok murah yang dilakukan tim Jokowi-JK.

"Kami menduga paket tersebut akan digunakan untuk politik uang dengan dibagikan kepada masyarakat di berbagai daerah sebagai upaya untuk meningkatkan elektabilitas pasangan Jokowi-JK," kata dia, di Kantor Bawaslu, Jakarta, Selasa (7/7/2014).

Habiburokhman mengatakan, informasi penjualan paket bahan kebutuhan pokok murah itu kali pertama diperoleh melalui pemberitaan sebuah media online. Berbekal info itu, kata dia, tim Prabowo-Hatta langsung menuju lokasi yang beralamat di Jalan Banyumas, dekat Masjid Sunda Kelapa.

"Ada paket bahan kebutuhan pokok berupa minyak goreng, beras, dan mi instan yang menumpuk di posko tersebut. Bahan kebutuhan pokok itu dijual rabat (diskon)," kata dia.

Menurut Habiburokhman, posko tersebut adalah posko Tim Bravo 5. Dia menyebut tim tersebut adalah tim yang dibentuk Jokowi-JK beberapa waktu lalu untuk menangkal isu terkait suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).

Habiburokhman mengaku membawa video sebagai barang bukti awal untuk diproses Bawaslu. Menurut dia, pembagian bahan kebutuhan pokok dengan modus pasar murah tersebut melanggar unsur tindak pidana politik uang seperti yang diatur dalam Pasal 232 Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Nasional
'Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?'

"Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?"

Nasional
Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com