Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalam 5 Tahun, Harta Kalla Meningkat Rp 164 Miliar

Kompas.com - 03/07/2014, 13:05 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Nilai harta kekayaan calon wakil presiden Jusuf Kalla meningkat sekitar Rp 164 miliar dalam kurun waktu lima tahun. Pada November 2009, Kalla menyampaikan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) kepada KPK dengan harta kekayaan sekitar Rp 314 miliar dan 25.718 dollar AS atau sekitar Rp 320 juta.

Kalla melaporkan LHKP-nya tersebut ketika selesai menjabat sebagai wakil presiden periode 2004-2009.

Nilai aset Kalla itu lalu meningkat kira-kira Rp 164 miliar jika dibandingkan dengan laporan harta kekayaan yang dilaporkan Kalla ke KPK sebagai calon wakil presiden pendamping calon presiden Joko Widodo (Jokowi).

Setelah diverifikasi KPK, total harta Kalla per Mei 2014 kira-kira Rp 465,6 miliar dan 1.058.564 dollar AS atau sekitar Rp 13 miliar.

Sebelum mencalonkan diri sebagai cawapres 2014, Kalla tercatat lima kali melaporkan LHKPN kepada KPK, yakni pada Oktober 2001, 7 Mei 2004, 31 Mei 2007, 15 Mei 2009, dan 16 November 2009. Dalam lima kali laporan tersebut, aset Kalla terus meningkat.

Pada Oktober 2001, nilai aset Kalla sekitar Rp 134 miliar. Harta Ketua Palang Merah Indonesia ini meningkat jadi Rp 194 miliar dan 14.928 dollar AS dalam tiga tahun. Kemudian pada Mei 2007, aset Kalla sekitar Rp 253 miliar dan 14.928 dollar AS atau meningkat kira-kira Rp 59 miliar jika dibandingkan dengan laporan harta tahun 2004.

Harta Kalla kembali meningkat kira-kira Rp 61 miliar dalam kurun waktu Mei 2007-November 2009. Peningkatan aset Kalla terlihat jelas pada item surat berharga.

Untuk tahun 2014, Kalla tercatat memiliki surat berharga berupa saham pada 12 perusahaan dan tiga unit asuransi dengan nilai kira-kira Rp 334 miliar. Sementara pada 2009, surat berharga yang dimiliki Kalla nilainya kira-kira Rp 220,5 miliar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Nasional
Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Nasional
9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

Nasional
Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Nasional
Bea Cukai: Pemerintah Sepakati Perubahan Kebijakan dan Pengaturan Barang Impor

Bea Cukai: Pemerintah Sepakati Perubahan Kebijakan dan Pengaturan Barang Impor

Nasional
Setelah Mahasiswa, DPR Buka Pintu untuk Perguruan Tinggi yang Ingin Adukan Persoalan UKT

Setelah Mahasiswa, DPR Buka Pintu untuk Perguruan Tinggi yang Ingin Adukan Persoalan UKT

Nasional
Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Pengamat: Hubungan Sudah “Game Over”

Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Pengamat: Hubungan Sudah “Game Over”

Nasional
Jokowi Tak Diundang Rakernas PDI-P, Pengamat: Sulit Disatukan Kembali

Jokowi Tak Diundang Rakernas PDI-P, Pengamat: Sulit Disatukan Kembali

Nasional
UKT Mahal, Komisi X Minta Dana Pendidikan Juga Dialokasikan untuk Ringankan Beban Mahasiswa

UKT Mahal, Komisi X Minta Dana Pendidikan Juga Dialokasikan untuk Ringankan Beban Mahasiswa

Nasional
Jokowi Ingin TNI Pakai 'Drone', Guru Besar UI Sebut Indonesia Bisa Kembangkan 'Drone AI'

Jokowi Ingin TNI Pakai "Drone", Guru Besar UI Sebut Indonesia Bisa Kembangkan "Drone AI"

Nasional
Komisi X DPR RI Bakal Panggil Nadiem Makarim Imbas Kenaikan UKT

Komisi X DPR RI Bakal Panggil Nadiem Makarim Imbas Kenaikan UKT

Nasional
Jawab Kebutuhan dan Tantangan Bisnis, Pertamina Luncurkan Competency Development Program

Jawab Kebutuhan dan Tantangan Bisnis, Pertamina Luncurkan Competency Development Program

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com