JAKARTA, KOMPAS.com — Koordinator Epicentrum Kebangsaan, Andrew Citra Prasetya, menyebutkan, Pemenang Runner-up Putra Aburizal Bakrie (ARB) 2013, Achmad Multazam atau Azam, bukanlah Ketua Paguyuban Putra-Putri ARB 2014. Untuk itu, Azam akan dikenai sanksi pencopotan status runner-up.
"Saya klarifikasi, Azam bukan ketua. Yang merupakan Ketua Penyelenggara adalah Mutia. Tidak wise untuk (Azam) berkata seperti itu di media," ujar Andrew di Galeri Kafe, Jakarta, Rabu (2/7/2014).
Sementara itu, Andrew juga menyebutkan, setiap suara di setiap program Putra-Putri ARB sesuai dengan Epicentrum Kebangsaan, selaku penyelenggara. Jika Epicentrum mendukung capres-cawapres Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, maka setiap kader memiliki satu suara yang sama.
Atas sikap Azam yang membawa nama Putra-Putri ARB untuk mendukung capres Joko Widodo-Jusuf Kalla, Andrew menyatakan akan memberi sanksi, yakni pencabutan status Azam sebagai Runner-up Putra ARB.
"Sanksi tentu ada, yakni mencabut Runner-up Putra ARB Jawa Barat," sebut Andrew.
Seperti diketahui, para duta pemuda dari kontes bentukan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie yang bernama Putra-Putri ARB mengaku kecewa atas kegagalan Aburizal menjadi calon presiden. Ketua Paguyuban Putra-Putri ARB 2014 Achmad Multazam Yamin mengatakan, apalagi Aburizal mengarahkan dukungannya kepada pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa. (Baca: Kecewa Sikap Politik Aburizal, "Putra-Putri ARB" Dukung Jokowi-JK)
"Pandangan dan arah politik yang berbeda inilah yang menjadi salah satu sebab kami berprinsip lain. Kami secara bersama-sama sepakat akan mendukung pasangan nomor urut dua, yaitu Joko Widodo dan Jusuf Kalla," ujar Azam dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa (1/7/2014).
Azam mengatakan, selama masa karantina, peserta Putra-Putri ARB diberikan pendidikan politik oleh tim pakar Aburizal yang bernama Epicentrum Kebangsaan. Beberapa dari mereka, kata Azam, bahkan sempat mendeklarasikan dukungannya kepada Aburizal untuk menjadi capres.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.