Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nusron Anggap Fahri Hamzah Tak Paham Sejarah Islam

Kompas.com - 30/06/2014, 23:08 WIB
Dani Prabowo

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor Nusron Wahid menilai, pernyataan anggota tim sukses Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Fahri Hamzah, yang menganggap calon presiden Joko Widodo sinting karena akan menetapkan 1 Muharam sebagai Hari Santri Nasional, menunjukkan bahwa ia kurang memahami sejarah Islam. Nusron menganggap Fahri masih memaknai 1 Muharam sebatas simbolik semata.

"(Tanggal) 1 Muharam itu hari sakral. Sebab, hari itu merupakan momentum hijrah. Tapi, jangan hanya dimaknai simbolik (hijrah) dari Mekah menuju Madinah," kata Nusron, dalam keterangan yang diterima wartawan, Senin (30/6/2014).

Menurut Nusron, hijrah juga memiliki makna revolusi mental secara substansi, seperti hijrah dari pemerintahan yang korup ke pemerintahan yang bersih. Usulan yang disampaikan oleh para kiai dan santri itu, kata dia, bermakna menuju pemerintahan Indonesia yang memiliki akhlak yang lebih baik (akhlakul karimah).

Selain hari santri, ia mengatakan, banyak ide Jokowi yang sifatnya inspiratif, seperti hari inovasi nasional dan hari buruh. Menurut dia, ide tersebut sah-sah saja daripada sekadar menebar janji untuk memberi kursi kekuasaan atau menteri kepada para pendukungnya.

"Kalau gagasan itu dianggap sinting, berarti yang menganggap sinting berarti bahlul dan sontoloyo, dan tidak bisa memaknai hijrah dalam konteks santri di Indonesia," katanya.

Nusron menilai, ungkapan Fahri itu menunjukkan kecemburuannya karena ide itu justru muncul dari capres yang tak didukung partainya. Ia pun meminta politisi Partai Keadilan Sejahtera itu untuk menahan diri, terutama di bulan suci Ramadhan seperti ini.

"Tidak mengakui hari santri berarti sama saja tidak mengakui peranan santri dalam menciptakan character and national building bangsa Indonesia yang nasionalis, religius, dan akhlakul karimah. Itu semua adalah peranan santri dan kiai," katanya.

Sebelumnya, Fahri Hamzah melalui akun Twitternya, @fahrihamzah, Kamis (27/6/2014), menuliskan, "Jokowi janji 1 Muharam hari Santri. Demi dia terpilih, 360 hari akan dijanjikan ke semua orang. Sinting!". Pernyataannya ini dianggap menghina Jokowi dan telah dilaporkan ke Badan Pengawas Pemilu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

Nasional
Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Nasional
Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Nasional
Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com