Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tema Debat Terakhir Sesuai Platform Prabowo di HKTI

Kompas.com - 30/06/2014, 16:50 WIB
Febrian

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kubu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa mengaku optimis dalam menghadapi gelaran debat capres cawapres terakhir yang mengusung tema "Pangan, Energi, dan Lingkungan". Tema yang ditentukan oleh Komisi Pemilihan Umum tersebut dianggap sudah sangat dikuasai dengan baik oleh Prabowo karena sesuai dengan platform Himpunan Kerukunan Tani Indonesia yang dinaungi oleh Prabowo jauh sebelum ingar bingar pencapresan.

"Jadi tidak ada persiapan khusus, ketahanan pangan itu adalah yang diperjuangkan Pak Prabowo saat di HKTI," kata juru bicara Tim Pemenangan Nasional Prabowo-Hatta, Bara Hasibuan di Rumah Polonia, Senin (30/6/2014).

Tak hanya itu, Bara juga mengungkapkan rasa optimis untuk keberhasilan Prabowo-Hatta mencuri perhatian swing voters. Hal ini diungkapkan Bara karena ia yakin swing voters adalah kalangan pemilih rasional dan penuh pertimbangan dalam menentukan pilihan.

Berkaca dari hasil survei Indo Barometer yang menunjukkan elektabilitas Prabowo-Hatta semakin mendekati elektabilitas Jokowi-JK, Bara yakin bahwa ajang debat capres sangat berpengaruh pada keputusan dari kalangan pemilih cerdas. "Masyarakat kan dapat menilai siapa yang punya gagasan-gagasan yang rasional," ucap politikus Partai Amanat Nasional ini.

Seperti diketahui hasil terbaru dari survei yang dilakukan Indo Barometer menunjukkan, pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla masih unggul atas lawannya, pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Pasangan capres dan cawapres nomor urut 2 tersebut mendapatkan suara sebesar 46,0 persen. Sementara pasangan nomor urut 1 Prabowo-Hatta mendapatkan 42,6 persen. Responden yang belum memutuskan sebesar 11,3 persen, sementara yang merahasiakan pilihan sebesar 1,3 persen. Yang mengaku tidak tahu atau tidak menjawab sebesar 1,7 persen. Sisanya, 0,2 persen sudah memutuskan untuk tidak memilih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com