Banyak Kekerasan, Prabowo Sebut Perlunya Penyaluran Bakat

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon presiden Prabowo Subianto menyatakan dalam budaya Indonesia, kekerasan mudah muncul. Untuk mengatasinya, pemerintah perlu membuka ruang keadilan dan kesempatan bagi anak muda untuk menyalurkan bakatnya.

"Kita juga harus sadar bahwa dalam budaya kita kekerasan mudah muncul. Pertandingan bola antar kota saja bisa menimbulkan huru hara," kata Prabowo saat Dialog Kebudayaan, di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Sabtu (28/6/2014).

Ia mengambil contoh perselisihan antara pendukung Persija (The Jak) dan Persib (Bobotoh). Ia menyayangkan hal tersebut, karena keduanya bersaudara. Ia pun tidak membedakan antara Bandung dan Jakarta, karena perjalanan dengan mobil hanya memakan waktu tempuh 3 jam. Tetapi, jika sudah berkenaan dengan bola, ada saja hal yang tidak kita inginkan terjadi.

Belum lagi, perselisahan antar kampung. Menurut Prabowo, hal ini harus disadari memang terjadi di negeri ini. Solusinya, adalah dengan berpikir bagaimana mengendalikan rasa intoleransi, kebencian, dan rasa iri.

Hal tersebut dapat terwujud dengan menciptakan keadilan dan membuka kesempatan bagi anak muda untuk mengembangkan bakatnya.

"Menurut saya kembali berpikir praktis kalau suasana itu adil berkecukupan, kalau potensi bagi anak-anak muda terbuka luas, saya kira suasana bersaudara tadi lebih gampang," kata Prabowo.