JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU), Slamet Effendi Yusuf meminta agar masyarakat Indonesia menenangkan diri terkait persaingan antara dua kandidat, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Dia pun berharap masyarakat tidak berlebihan dalam mendukung calon presiden dan wakil presiden yang menjadi pilihannya.
"Kita harapkan masyarakat, kalau membela sesuatu, menyenangi sesuatu itu harus moderat. Jangan ekstrim," kata Slamet di Jakarta, Sabtu (28/6/2014).
"Kalau senang atau benci ya ada batasnya. Dalam Quran kan ada ayat. Apa yang kau senangi bisa jadi keburukan. Apa yang kau benci bisa jadi ada kebaikan. Ini Quran, apalagi orang," lanjut dia.
Dia pun mengaku prihatin dengan maraknya kampanye hitam berupa fitnah yang terjadi selama kampanye pemilu presiden berlangsung. Dia pun berharap pada bulan Ramadhan, masyarakat, khususnya umat Islam, tidak melakukan fitnah terkait kampanya.
"Puasa itu akan kehilangan pahala kalau melakukan ghibah, fitnah, atau menjelekkan orang lain," ucap dia.
Mantan anggota DPR itu juga mengajak kepada masyarakat dalam momentum Ramadhan kali ini untuk merenungkan pilihannya secara matang dalam menentukan pemimpin. Memilih pemimpin, kata dia, harus didasarkan pada mata batin, bukan emosional belaka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.