Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Tudingan Komunis, Eva Sebut Fadli Zon Bermental Orba

Kompas.com - 28/06/2014, 10:18 WIB
Rahmat Fiansyah

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Eva Kusuma Sundari menyebut Wakil Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya, Fadli Zon bermental Orde Baru. Dia mengatakan, cara yang digunakan Fadli mirip gaya Orde Baru yang berupaya menstigmatisasi kelompok Soekarnois sebagai komunis.

Pernyataan tersebut dilontarkan Eva menanggapi tudingan bahwa gagasan "Revolusi Mental" yang diusung calon presiden Joko Widodo berakar dari tradisi komunis. "Fadli Zon mentalnya Orba (Orde Baru) banget. Membungkam Soekarnois dengan mem-PKI-kan Marhaenis," kata Eva melalui pesan singkat, Jumat (27/6/2014) malam.

Dia pun menegaskan, gagasan "Revolusi Mental" yang dibawa Jokowi adalah upaya untuk mewujudkan konsep Trisakti yang digagas oleh presiden Soekarno. Dengan kata lain, kata Eva, gagasan yang diusung Jokowi tersebut berakar dari Pancasila.

"Ini paradoks, Prabowo Subianto mengidentifikasi dirinya dengan Bung Karno tapi gagal paham dan menentang ajaran-ajaran Bung Karno soal Trisakti padahal dia cuap-cuap tentang nasionalisme," ujar anggota komisi hukum DPR RI itu.

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon menyebutkan bahwa gagasan revolusi mental yang diusung pasangan nomor urut dua Jokowi-JK memiliki akar yang kuat dengan paham komunisme.

"Karl Marx gunakan istilah 'Revolusi Mental' th 1869 dalam karyanya Eighteenth Brumaire of Louis Bonapartem. 'Revolusi Mental' juga jadi tujuan May Four Enlightenment Movement di China 1919 diprakarsai Chen Duxui (pendiri Partai Komunis Cina)," ujar Fadli.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Setuju Istilah Presidential Club, Prabowo: Enggak Usah Bikin Club, Minum Kopi Saja

Tak Setuju Istilah Presidential Club, Prabowo: Enggak Usah Bikin Club, Minum Kopi Saja

Nasional
1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

Nasional
Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Nasional
Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Nasional
Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com