PALEMBANG, KOMPAS.com — Calon presiden Joko Widodo kembali meluruskan fitnah yang menyerangnya. Kali ini, klarifikasi itu ia sampaikan di sisi Sungai Musi, di sela-sela kampanyenya di Palembang, Sumatera Selatan, Rabu (25/6/2014).
Hal pertama yang diluruskan Jokowi adalah tentang fitnah bahwa dirinya akan menghapus pengadilan militer jika nanti terpilih sebagai presiden. Jokowi dengan tegas menyatakan bahwa dirinya tak akan melakukan perombakan banyak di wilayah itu, dan bakal fokus meningkatkan kesejahteraan TNI/Polri.
"Lalu mengenai gaji ke-13 dan tunjangan kesejahteraan daerah yang katanya mau dihapus, itu enggak benar. Justru kalau pertumbuhan ekonomi tujuh persen akan kita tambah," kata Jokowi.
Selanjutnya, Jokowi juga membantah isu yang mengatakan dirinya telah menyusun kabinet bayangan dengan menempatkan tokoh syiah sebagai Menteri Agama jika terpilih nanti. Untuk hal ini, Jokowi menjamin dirinya hanya ingin memberikan posisi tersebut pada tokoh muslim yang memegang teguh ahlussunah waljamaah.
"Terus ada sertifikasi guru yang sudah puluhan kali saya katakan. Katanya saya akan menghapus, itu tidak benar karena kesejahteraan guru sangat berkaitan dengan misi pembangunan manusia," ujarnya.
Terakhir, Jokowi mengaku tak habis pikir ketika mendengar ada pihak yang menyebutnya sebagai keturunan aktivis Partai Komunis Indonesia (PKI). Ia merasa dilecehkan, tetapi belum memikirkan untuk menempuh jalur hukum.
"Ini sebetulnya sudah penghinaan, menghina nasionalisme saya. Tapi mau marah juga sama siapa," tandasnya.
Dalam banyak kesempatan, Jokowi sering mengungkapkan bahwa dirinya diserang oleh 23 isu dan fitnah. Beberapa di antaranya telah dilaporkan Jokowi ke Mabes Polri melalui tim hukumnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.