JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Pramono Edhie Wibowo menyebutkan, calon presiden RI nomor urut 1, Prabowo Subianto, memiliki hati yang tulus dan akan menerima kekalahan jika tidak mampu menandingi capres nomor urut 2, Joko Widodo.
Hal ini terbukti ketika Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menang. Saat itu, hanya Prabowo yang menyurati SBY untuk mengucapkan selamat.
"Prabowo, saat kalah dari SBY, beliaulah (Prabowo) yang mengirimkan surat tertulis. Mengucapkan selamat, hanya Prabowo Subianto," kata Pramono di Wisma Handayani, Jakarta Selatan, Kamis (12/6/2014).
Menurut purnawirawan jenderal bintang empat ini, Prabowo secara tertulis, dan membubuhkan tanda tangan di atas meterai, mengucapkan selamat kepada SBY. Sementara itu, calon presiden lain tidak melakukan hal demikian, baik secara langsung maupun tertulis.
Hal ini menunjukkan, Prabowo memiliki hati yang tulus. "Harus tulus hati. Menang-kalah itu biasa. Pak Edhie bertanding di konvensi, nggak jadi, apa marah?" tambah mantan peserta konvensi capres Partai Demokrat ini.
Informasi saja, pada Pilpres 2009, Prabowo menjadi calon wakil presiden dari Megawati Soekarnoputri. Sementara itu, SBY menjadi capres didampingi cawapres Boediono. SBY dan Megawati pasangan terkuat ketika itu, meski akhirnya dimenangkan oleh SBY.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.