"Evaluasi kemarin, mulai dari persoalan formatnya, misalnya apakah masing-masing kandidat itu harus berdiri. Apakah mereka boleh duduk sambil berdialog," kata Arief di kantor KPU Pusat, Jakarta, Rabu (11/6/2014).
Menurut Arief, jika capres disiapkan tempat duduk, yang harus dipikirkan selanjutnya yakni, tempat duduknya seperti apa. Berbentuk sofa atau single. Pertimbangan ini, atas dasar karena jika berdiri, capres menjadi lebih tegang dan melewatkan hal-hal yang akan disampaikan.
"Karena kalau capres berdiri, jadi tegang. Sayang, sebenarnya mereka ingin menyampaikan banyak hal. Tapi karena tegang, mereka terlupa atau terlewat," kata Hadar Nafis Gumay.
Padahal, tambah Hadar, masyarakat ingin mendengar informasi tersebut, tapi karena diatur berdiri, menjadi lebih kaku. Semua gerak capres-cawapres pun terlihat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.