Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesan Anies Baswedan kepada Relawan Jokowi-JK

Kompas.com - 03/06/2014, 12:14 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -- Juru bicara pasangan Jokowi-Jusuf Kalla, Anies Baswedan, berpesan kepada seluruh relawan pendukung di Indonesia untuk menjaga perilaku simpatik terhadap publik. "Di dada mereka ada foto Jokowi-JK. Karena itu, berperilakulah seperti mereka. Ingat juga ya, Jokowi-JK adalah kita," ujar Anies kepada Kompas.com di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin (2/6/2014).

Pernyataan tersebut dilontarkannya menyusul semakin banyaknya kelompok relawan Jokowi-JK yang mendeklarasikan diri di seluruh Indonesia, tanpa dikomandoi oleh internal partai atau tim kampanye. Kelompok-kelompok relawan itu murni dari masyarakat. "Ingat ya, relawan ini tidak dibayar dan bukan bayaran. Tidak dibayar bukan karena tidak punya harga, justru karena relawan tak ternilai harganya," lanjut Anies.

Anies pun menyanjung berdirinya kelompok-kelompok relawan tersebut. Di dalam alam demokrasi, bentuk partisipatif semacam itu memang sangat dibutuhkan. Anies berharap pola serupa terjadi jika Jokowi terpilih menjadi presiden, yakni partisipasi atas pembangunan.

Sebelumnya diberitakan, pascapemilihan kursi legislatif, Jokowi kerap mendatangi sejumlah daerah di Indonesia. Di sana, Jokowi mendeklarasikan kelompok-kelompok relawan. Saking banyaknya, Jokowi mengaku tidak hafal nama-nama kelompok relawan itu. "Ada Sahabat Jokowi, Rejo Relawan Jokowi, Seknas, Bara JP, di Menteng saja ada tujuh titik relawan. Banyak banget," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com