JAKARTA, KOMPAS.com -- Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Akil Mochtar, membantah pernah menerima dua kardus atau paket yang berisi uang. Menurut Akil, ia hanya pernah mendapat kiriman makanan asal Palembang, pempek.
"Saya tidak pernah menerima langsung, tapi pernah ada kiriman pempek," ujar Akil saat menjalani pemeriksaan sebagai terdakwa kasus dugaan suap pengurusan sengketa pilkada di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Senin (2/6/2014).
Ketua Majelis Hakim Suwidya kemudian memastikan isi paket pempek tersebut. "Pempek betulan?" tanya Suwidya.
"Betulan," jawab Akil.
Keterangan Akil ini bertentangan dengan kesaksian anak buah Muhtar Ependy, Miko Fanji Tirtayasa. Muhtar adalah pengusaha yang dinilai sangat dekat dengan Akil. Dalam persidangan beberapa waktu lalu, Miko mengaku pernah ikut Muhtar mengantarkan dua kardus ikan asin ke rumah dinas Akil selaku Ketua MK saat itu di Kompleks Widya Chandra, Jakarta.
Namun, kardus yang disebut berisi ikan asin itu ternyata berisi uang. Miko menjelaskan, saat tiba di rumah Akil, ia menunggu di luar. Sementara Muhtar masuk ke dalam rumah dengan menenteng sebuah tas. Saat menunggu di luar, Miko mengaku penasaran dengan dua kardus yang disebut ikan asin oleh Muhtar. Miko pun membuka kardus tersebut.
"Saya orangnya usil. Saya lihat ada dua dus besar plus shopping bag yang dibawa turun oleh Muhtar. Ternyata itu uang. Kardusnya diplakban warna coklat, tapi setelah itu saya tutup kembali," terang Miko.
Miko menjelaskan, uang itu terdiri dari pecahan uang Rp 100.000. Tak lama, Miko diminta menurunkan dua kardus itu. Kardus itu kemudian dibawa oleh petugas keamanan Akil, Daryono, ke dalam rumah dinas. Uang itu diduga terkait pengurusan sengketa Pilkada Empat Lawang.
Miko mengatakan, dua kardus tersebut sebelumnya diambil dari kantor Bank BPD Kalimantan Barat Cabang Jakarta. Saat itulah Miko mulai curiga bahwa kardus bukan berisi ikan asin. Miko juga curiga karena kardus itu tak berbau asin.
Menurut Miko, sebelum mengambil dua kardus itu, Muhtar sempat dua kali bertemu dengan seseorang di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara. Belakangan ia ketahui orang itu adalah calon bupati Empat Lawang saat itu, Budi Antoni Aljufri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.