Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Markas Slank, Jokowi Sindir Partai yang Minta Menteri Utama

Kompas.com - 27/05/2014, 19:08 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Bakal calon presiden Joko Widodo mengatakan, ia tidak ingin membahas tentang bagi-bagi kursi menteri bila dirinya terpilih sebagai presiden. Ia dengan tegas menolak permintaan bagi-bagi kekuasaan sebelum Pemilu Presiden 2014 berlangsung.

Hal itu disampikan Jokowi ketika ia berkunjung ke markas grup musik Slank, Gang Potlot III, Kalibata, Jakarta Selatan, Selasa (27/5/2014) sore. Dalam pertemuan itu, personel Slank merekomendasikan 46 nama tokoh untuk dimasukkan ke dalam kabinet jika Jokowi terpilih menjadi presiden RI.

Jokowi mengatakan, sejak penyelenggaraan pemilu legislatif, kerja sama politik atau yang lazim disebut koalisi dengan partai politik lain disepakati tanpa mendiskusikan soal berapa jumlah menteri atau cawapres. "Kalau ada yang minta delapan menteri, ndak usah ke kita, apalagi minta cawapres. Ada lagi yang minta menteri utama," kata Jokowi.

Menurut Jokowi, nama menteri baru akan dibahas jika dia dan Jusuf Kalla berhasil merebut kursi RI-1. Ia sudah menetapkan kriteria, siapa sosok yang cocok untuk mengisi kursi menteri tertentu. "Tapi, tadi saya lihat (rekomendasi Slank), ada sebagian besar yang cocok, kok," ujarnya.

Pantauan Kompas.com, Jokowi datang ke markas Slank sekitar pukul 16.40 WIB. Jokowi datang seorang diri tanpa bersama bakal calon wakil presidennya, Mohammad Jusuf Kalla.

Sebelum menggelar jumpa pers lantai bawah markasnya, Jokowi dan personel Slank tampak berbincang secara tertutup terlebih dahulu. Kedatangan Jokowi menarik perhatian ratusan warga untuk datang ke markas tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com