Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Jokowi Pakai Kemeja Kotak-kotak yang Kegedean

Kompas.com - 25/05/2014, 13:27 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


BANJARMASIN, KOMPAS.com — Pakaian yang dikenakan calon presiden Joko Widodo saat blusukan di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, berbeda.

Jika setiap blusukan Jokowi selalu mengenakan kemeja putih berlengan panjang, maka kini Jokowi mengenakan kemeja motif kotak-kotak. Kebesaran pula. Saat ditanya mengapa mengenakan kemeja motif kotak-kotak. Jokowi hanya tersenyum. "Yang penting bagus," ujar Jokowi seusai mengunjungi redaksi harian Banjarmasin Pos, Minggu (25/5/2014) siang.

Setelan Jokowi yang di atas ukurannya itu sempat menarik perhatian masyarakat saat Jokowi menunaikan ibadah shalat dzuhur di Masjid Noor. Salah satu warga yang berada di seberang jalan memperhatikan sosok Jokowi yang tertutup kerumunan wartawan.

"Yang mana sih Jokowinya," ujar warga sambil melongok mencari Jokowi.

"Itu yang pakai kotak-kotak. Ha-ha-ha, kegedean bajunya," timpal warga lain.

Bahkan, ada saja warga yang ingin bertanya langsung kepada Jokowi alasan memakai kemeja kedombrongan tersebut. "Coba saja lu tanya sendiri sama orangnya," ujar warga kepada rekannya.

Diketahui, kemeja motif kotak-kotak dengan warna campuran putih, merah, dan biru itu adalah "brand" Jokowi sejak mencalonkan diri menjadi Gubernur DKI Jakarta bersama Wagub Basuki Tjahaja Purnama. Namun, setelah menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, Jokowi mulai jarang mengenakan kemeja kotak-kotak tersebut. Dia lebih sering beraktivitas menggunakan kemeja putih lengan panjang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Nasional
PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR Meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR Meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

Nasional
Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Nasional
Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Nasional
Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Nasional
KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Nasional
Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Nasional
Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Nasional
Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com