Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Khofifah: Pak JK Representasi NU, Struktural dan Kultural

Kompas.com - 21/05/2014, 10:43 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum PP Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Khofiffah Indar Parawansa menyatakan bahwa Jusuf Kalla (JK) sangat merepresentasikan kaum Nahdliyin. JK adalah bakal cawapres Joko Widodo yang diusung poros PDI Perjuangan.

"Kalau saya sebagai kader NU, Pak JK itu representasi dari NU struktural dan kultural," kata Khofifah, saat dihubungi, Rabu (21/5/2014).

Khofifah, yang telah resmi menjadi Juru Bicara Jokowi itu, menjelaskan, secara struktural, JK lekat dengan Mustasyar NU. Selain itu, secara historis, keluarga JK juga dikenal sebagai tokoh NU di Sulawesi.

Jadi, kata Khofifah, secara ideologis dan psikologis, tak akan sulit mengidentifikasi ketokohan JK di kalangan kaum Nahdliyin. Dengan begitu, JK akan mendapat dukungan signifikan karena tak perlu lagi membangun jaringan baru.

"Dan saya rasa Pak JK salah satu orang berkecukupan, yang setiap bulan memberikan apresiasi ke PBNU. Selama ini, Pak JK menjadi donatur PBNU," pungkasnya.

Seperti diketahui, dukungan dari warga NU diprediksi akan terbelah setelah tokoh internal tak satu suara mendukung pasangan bakal capres/cawapres yang ada. Khofifah mendukung poros PDI-P yang mengusung Jokowi-JK, sementara Mahfud MD terdaftar sebagai Ketua Tim Sukses pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa yang diusung poros Partai Gerindra.

Namun demikian, Khofifah menghormati sikap politik Mahfud. Ia yakin mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu memiliki pertimbangan dan alasan matang atas pilihan politiknya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain di Pilgub Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain di Pilgub Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya di Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya di Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com