Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi-JK Diminta Perbanyak "Sentuh" Masyarakat

Kompas.com - 21/05/2014, 07:23 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bakal calon presiden dan bakal calon wakil presiden yang diusung poros PDI Perjuangan, Joko Widodo-Jusuf Kalla, diminta memperbanyak terjun ke masyarakat jelang waktu pemilihan presiden.

Cara ini yang dipilih dan dipercaya paling efektif untuk menggalang simpati serta dukungan publik. "Jokowi sebanyak mungkin harus bersentuhan dengan masyarakat. (Cara yang sama berlaku) termasuk untuk JK," kata Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo, Selasa (20/5/2014) malam, di Hotel JS Luwansa, Jakarta.

Tjahjo menyampaikan, koalisinya percaya bahwa iklan di media massa dapat membantu meningkatkan perhatian publik pada Jokowi-JK. Akan tetapi, kata dia, tanpa adanya interaksi secara langsung, maka penggalangan dukungan akan menjadi nihil. "Memang dukungan media sangat penting, tapi bergerak dan bersentuhan dengan masyarakat itu lebih penting," ujarnya.

Pasangan Jokowi-JK juga akan dibantu oleh tim gabungan pemenangan di Pilpres 2014. Tim gabungan itu berasal dari PDI-P, Partai Nasdem, PKB, dan Partai Hanura. Dari internal PDI-P, muncul opsi untuk membagi zona kampanye pilpres.

Empat ketua umum partai akan berbagi tugas dan wilayah kampanye. Jokowi akan berkampanye di Wilayah Indonesia Barat dan Pulau Jawa, sedangkan JK fokus kampanye di wilayah timur.

Strategi pemenangan pasangan ini akan dimatangkan dalam rapat gabungan yang digelar di Kantor DPP Partai Nasdem, Jakarta Pusat, Rabu (21/5/2014) siang ini. Rapat juga akan menentukan ketua dari tim gabungan pemenangan Jokowi-JK tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Nasional
Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Nasional
Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Nasional
KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

Nasional
KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com