Ketua Dewan Pertimbangan DPP Partai Golkar Akbar Tandjung mengungkapkan, pihaknya menghargai hasil keputusan yang diambil dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) VI Partai Golkar beberapa waktu lalu. Salah satu hasil keputusan rapimnas adalah memberikan mandat kepada Aburizal Bakrie untuk menjalin pendekatan dengan parpol lain guna membangun koalisi.
"Khusus mandat ini, oleh DPP, arah koalisi ke Gerindra adalah dengan capres Prabowo. Dalam semangat itulah, kami pada siang hari ini mengundang saudara sekalian, memperkuat putusan yang telah diambil DPP, yakni berkoalisi dengan Gerindra," kata Akbar di Kantor DPP Golkar, Selasa (20/5/2014).
Akbar mengungkapkan, ada sejumlah pertimbangan bahwa pihaknya menyetujui keputusan Aburizal. Pertama, Gerindra dianggap memiliki kesamaan platform, visi, dan misi dalam membangun Indonesia sejahtera, yakni menjadikan Indonesia negara yang kuat, adil, dan sejahtera. Kedua, Gerindra dinilai memiliki visi pembangunan lima tahunan yang efektif guna memberantas korupsi dan meningkatkan kedaulatan pangan dan energi.
"Tidak ada keragu-raguan terhadap arah koalisi Partai Golkar. Dengan semangat itu, Wantim sebagai bagian tidak terpisahkan pada hari-hari yang akan datang (memberikan dukungan) dalam menyukseskan parpol yang tergabung dalam koalisi, PAN, PKS, PPP, PBB, dan Golkar. Tentu semakin mantap dukungan itu," tekannya.
Di tempat terpisah, sejumlah kader yang mengatasnamakan diri sebagai Forum Paradigma Gerakan Muda Indonesia (FPGMI) menggelar rapat terpisah di kawasan SCBD, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa siang. Setidaknya ada sekitar 30 orang yang ikut dalam rapat tersebut. Mereka berasal dari sejumlah elemen sayap Partai Golkar, yakni Soksi, AMPG, MKGR, dan Kosgoro.
Rapat yang berlangsung selama lebih kurang 90 menit itu menyatakan sikap untuk mendukung pasangan capres-cawapres Joko Widodo-Jusuf Kalla. Salah satu inisiator, Agus Gumiwang Kartasasmita, mengungkapkan alasan kekecewaannya kepada Aburizal.
"Kami menangkap bahwa ada rasa gundah dan bingung, dan pertanyaan keluar dari kader muda Partai Golkar dalam penetapan keputusan dukungan Prabowo-Hatta. Banyak yang bingung tidak mengerti, apalagi jika dikaitkan dengan hasil rapimnas yang menurut mereka tidak sesuai dengan hasil rapimnas," ujarnya.
Sementara itu, menurut inisiator lainnya, Andi Sinulingga, pihaknya sebetulnya memiliki komitmen dalam mengusung Aburizal Bakrie sebagai capres sesuai hasil keputusan rapimnas. Namun, ia menyayangkan, keputusan itu berubah secara sepihak sehingga Aburizal mengambil keputusan untuk mengambil bagian dari koalisi pengusung Prabowo-Hatta. "Kita menyayangkan sebuah keputusan politik yang tidak melibatkan sama sekali suasana batin para fungsionaris partai," ujar Andi.
Ketua Bidang Kaderisasi DPP AMPG itu menambahkan, jika Aburizal tak dapat diusung sebagai capres atau cawapres, seharusnya DPP Golkar dapat mendukung kader lain yang kini tengah diusung menjadi cawapres.
Dalam waktu dekat, menurut Andi, pihaknya akan menyampaikan hasil rapat itu ke DPP Golkar dan Jokowi. "Kami ini loyal dan committed untuk mengusung ARB sebagai capres. Namun jika tidak, maka harus ada kader Golkar yang harus kita sumbangkan bagi bangsa dan negara," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.