JAKARTA, KOMPAS.com — Politisi senior Partai Golkar, Jusuf Kalla, menyatakan tidak akan keluar dari partainya setelah ia menjadi calon wakil presiden di luar dukungan Partai Golkar. Ia mengatakan, keputusannya menjadi cawapres bagi calon presiden Joko Widodo merupakan keputusan pribadi.
"Memang ada peraturan yang mengharuskan saya keluar?" ujar Kalla di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Senin (19/5/2014) sore.
Pria yang akrab disapa JK tersebut mengaku bahwa keputusannya menerima pinangan Jokowi tidak mewakili partainya. Dalam Rapat Pimpinan Nasional VI, Minggu (18/5/2014) kemarin, Golkar menetapkan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie sebagai calon presiden atau calon wakil presiden. Aburizal meminta kader Golkar yang ingin maju sebagai capres ataupun cawapres bersama partai lain untuk melepaskan jabatannya di Golkar.
JK menyatakan keputusan apa pun dalam rapimnas tersebut tidak memengaruhinya untuk maju sebagai cawapres. "Itu suara Golkar, bukan saya," ujar Wakil Presiden RI 2004-2009 tersebut.
Golkar akhirnya menyatakan dukungan terhadap capres-cawapres Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa. Dukungan itu disampaikan menjelang deklarasi pasangan Prabowo-Hatta di Rumah Polonia, Jakarta Timur, Senin siang. Pasangan ini didukung oleh koalisi enam partai, yakni Partai Gerindra, Partai Amanat Nasional, Partai Persatuan Pembangunan, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Golkar, dan Partai Bulan Bintang.
Adapun duet Jokowi-JK didukung oleh gabungan partai PDI Perjuangan, Partai Nasdem, Partai Kebangkitan Bangsa, dan Partai Hati Nurani Rakyat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.