Pada Selasa (13/5/2014) petang, Komisioner KPU Sigit Pamungkas meninggalkan salah satu meja di ruang rapat utama Gedung KPU, Jakarta Pusat. Ratusan lembar berkas yang harus ditandatanganinya diabaikannya sejenak. Salah satu sudut ruangan rapat menjadi tujuannya. Di sana ada sebuah kursi pijat. Sigit lalu merebahkan tubuhnya di atas kursi itu.
"Ngantuk, mata mulai berat," ujar Sigit.
Matanya lelah karena harus menandatangani lebih dari 13 ribu lembar berkas sertifikat rekapitulasi suara nasional calon anggota DPR dan DPRD. Suaranya mulai parau akibat flu yang menyerang. Bisa jadi, staminanya drop karena proses rekapitulasi telah berlangsung sejak 26 April 2014 selama 14 hari. Sigit, para komisioner, dan petugas KPU memulai aktivitasnya mulai pukul 10.00 WIB hingga tengah malam, bahkan hingga berganti hari.
Sekitar 30 menit mengistirahatkan tubuhnya, Sigit kembali ke mejanya dan berkutat dengan tumpukan berkas yang menantinya. Minyak angin pun jadi senjatanya.
Jika Sigit terserang flu, komisioner lainnya, Arief Budiman, mengalami tekanan darah tinggi hingga 130/100.
"Normalnya yang bawah cuma 80," kata Arief seusai diperiksa tenaga medis KPU di ruangan yang sama.
Pemeriksaan itu dilakukan saat Arief juga sedang menandatangani belasan ribu berkas. Selain tekanan darah, dia juga memeriksakan kadar gula darah dan asam uratnya.
"Normal," kata mantan Anggota KPU Jawa Timur itu.
Dibandingkan Sigit, Arief memang bekerja lebih cepat. Pukul 16.30 WIB dia selesai menandatangani berkas sertifikat rekapitulasi suara DPR dari 77 daerah pemilihan (dapil) yang masing-masing terdiri dari 10 lembar yang harus digandakan sebanyak 12 lembar untuk tiap parpol. Ia pun menenggak satu butir multivitamin yang didapat dari dokter KPU.
Lain halnya dengan Ketua KPU Husni Kamil Manik. Husni mengandalkan "infused water" untuk menjaga staminanya tetap prima. Ia meminum minuman itu setidaknya sekali sehari sebelum tidur. Istrinya yang membuatkan minuman dari air putih dan jeruk lemon itu setiap hari.
"Pernah, saya sekali tidak pulang ke rumah, saya minta dibuatkan anak-anak office boy. Tapi tidak sempat minum juga," kata mantan Anggota KPU Sumatera Barat itu.
Seperti Sigit, Husni juga sesekali menikmati getaran dari kursi pijat.
"Tips khusus lainnya tidak ada," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.