JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Fahri Hamzah mempertanyakan konsistensi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) dalam menjunjung penegakan hak asasi manusia (HAM). Lewat akun Twitter @Fahrihamzah, Jumat (9/5/2014), Fahri menyindir PDI-P dengan mengunggah foto Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri bersama Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto.
"Dulu tidak melanggar HAM, sekarang melanggar HAM. #NggakMikir," tulis Fahri seraya mengunggah foto Megawati-Prabowo yang mengacungkan jari telunjuk ke udara. Foto tersebut diduga diambil saat keduanya berkampanye sebagai pasangan calon presiden dan wakil presiden pada Pemilu 2009.
Fahri mempertanyakan, mengapa sekarang PDI-P lantang menyuarakan isu pelanggaran HAM, sementara Prabowo yang sering disebut terlibat dalam penculikan dan penghilangan aktivis pada 1998 sempat dipilih oleh Megawati sebagai cawapres.
"Dulu bukan penculik. Sekarang jd penculik. #NggakMikir," lanjut Fahri, kali ini seraya mengunggah foto Megawati-Prabowo dengan angka 1 di atasnya. Angka 1 merupakan nomor urut pasangan ini ketika bertarung pada pilpres lalu.
Kicauan Fahri tersebut mendapatkan respons beragam dari para follower-nya yang berjumlah 150.000 akun. Ada yang mengaku setuju dan merespons baik pemikiran Fahri. Namun, tidak sedikit juga yang kontra dan balik memberi kritik kepada Fahri.
"Kamu dibayar rakyat bkn utk menghujat sesama politikus,tapi beri tauladan yg amanah & bangun NKRI dg moral & ide cemerlangmu!" tulis akun @RadenBatoro. "Lbh parah lagi ikut koalisi tapi suka ngrecoki !!," balas @HendyNugraha78.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.