Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompolnas Minta Polri Tak Hanya Unjuk Kekuatan

Kompas.com - 05/05/2014, 23:09 WIB
Dani Prabowo

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) berharap agar mutasi terhadap sejumlah perwira menengah Polda Metro Jaya dan Polda Jawa Timur tak jadi ajang unjuk kekuatan (show of force) semata. Polri seharusnya dapat melakukan langkah preventif untuk mencegah kasus serupa terjadi kembali.

“Jangan hanya show of force begitu. Harus dilakukan upaya preventif secara menyeluruh,” kata anggota Kompolnas Hamidah Abdurrahman kepada Kompas.com, Senin (5/5/2014).

Menurut Hamidah, Propam Mabes Polri memiliki wewenang untuk memeriksa adanya dugaan penyimpangan yang mungkin dilakukan oleh oknum Polri. Untuk itu, ia meminta agar mereka juga dapat memeriksa unit lain yang ada di Mabes Polri.

Ia menambahkan, mutasi menjadi salah satu hukuman berat yang dijatuhkan Polri kepada anggotanya. Terlebih, jika anggota tersebut ditempatkan pada unit yang dianggap tidak eksklusif.

“Hukuman dengan jabatan itu lebih efektif, karena kan kita ketahui ada jabatan-jabatan eksklusif di tubuh Polri seperti Lantas (Lalu Lintas),” ujarnya.

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Pol Sutarman memutasi sejumlah perwira menengah di lingkungan Polda Metro Jaya dan Polda Jawa Timur. Mereka dimutasi setelah sebelumnya Propam Mabes Polri mengungkap kasus dugaan gratifikasi terkait pengurusan dokumen. Mutasi itu berdasarkan Surat Telegram Kapolri Nomor: Kep/329/V/2014 tertanggal 5 Mei 2014 tentang pemberhentian dari dan pengangkatan dalam jabatan di lingkungan Polri.

Pamen Polda Metro Jaya yang dimutasi yakni Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Pol Nurhadi Yuwono. Ia dimutasi menjadi Analis Kebijakan Madya Bidang PJR Korlantas Polri. Sebagai gantinya, Kepala Biro Sarana Prasarana Polda Kaltim Kombes Pol Restu Mulya Budiyanto diangkat menggantikan posisi Nurhadi.

Kemudian, Wadirlantas Polda Metro Jaya AKBP Sambodo Purnomo Yogo dimutasi sebagai pamen Polda Maluku. Ia digantikan AKBP Bakharuddin Muhammad Syah yang sebelumnya menjabat segabai Kapolres Pati, Jawa Tengah, akan menempati posisi Sambodo.

Sementara pamen Polda Jawa Timur yang dimutasi diantaranya, Kombes Pol Rahmat Hidayat, Dirlantas Polda Jatim. Posisi Rahmat akan digantikan oleh Kepala Biro Operasional Polda Sulteng Kombes Pol Verdianto Iskandar Bitticaca. Sedangkan Rahmat dimutasi menjadi Analis Kebijakan Madya Bidang PJR Korlantas Polri.

Kemudian, Wadirlantas Polda Jatim AKBP Agus Santoso dipindah ke Polda Nusa Tenggara Timur menjadi Perwira Menengah (Pamen). Sama dengan Kasubdit Regident Ditlantas Polda Jatim AKBP Ade Safri, dimutasi ke Polda Papua juga sebagai Pamen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com