Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerindra Berjanji Tingkatkan Anggaran KPK jika Prabowo Presiden

Kompas.com - 25/04/2014, 20:41 WIB
Rahmat Fiansyah

Penulis


KPK JAKARTA, KOMPAS.com
 — Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengatakan, anggaran Komisi Pemberantasan Korupsi akan ditingkatkan jika calon presiden Partai Gerindra Prabowo Subianto menjadi pemimpin negeri ini. Menurut Fadli, ini merupakan komitmen Gerindra dalam pemberantasan korupsi. 

"Pak Prabowo pernah bilang kalau beliau mendapat kepercayaan rakyat memimpin bangsa ini, anggaran KPK akan diperbesar," ujar Fadli di Jakarta, Jumat (25/4/2014).

Ia mengatakan, KPK saat ini membutuhkan anggaran untuk menambah jumlah penyidik yang dinilai masih kurang. Fadli mengapresiasi kinerja KPK yang menurutnya mampu mengungkap kasus-kasus korupsi besar di tengah keterbatasan penyidik. 

"Kinerja mereka dalam mengungkap kasus-kasus korupsi sudah baik. Hal itu patut diberikan apresiasi," katanya.

Menurut Fadli, Indonesia membutuhkan sosok seperti Prabowo untuk memberantas korupsi. Dia menilai mantan Danjen Kopassus tersebut sebagai sosok pemimpin yang tegas dan berani.

"Korupsi yang merajalela menjadi sumber permasalahan yang dihadapi bangsa ini. Jadi, bangsa ini butuh sosok pemimpin seperti Pak Prabowo," ujarnya.

Dalam sebuah kesempatan, Direktur Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat KPK Dedi A Rahim pernah mengungkapkan, saat ini jumlah penyidik di KPK hanya 62 orang. Jumlah itu sangat sedikit dibanding laporan pengaduan korupsi dari masyarakat ke KPK yang mencapai 80 ribuan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mahfud MD Ungkap Kecemasannya soal Masa Depan Hukum di Indonesia

Mahfud MD Ungkap Kecemasannya soal Masa Depan Hukum di Indonesia

Nasional
Jalan Berliku Anies Maju di Pilkada Jakarta, Sejumlah Parpol Kini Prioritaskan Kader

Jalan Berliku Anies Maju di Pilkada Jakarta, Sejumlah Parpol Kini Prioritaskan Kader

Nasional
Kunker di Mamuju, Wapres Olahraga dan Tanam Pohon Sukun di Pangkalan TNI AL

Kunker di Mamuju, Wapres Olahraga dan Tanam Pohon Sukun di Pangkalan TNI AL

Nasional
Sebut Demokrasi dan Hukum Mundur 6 Bulan Terakhir, Mahfud MD: Bukan karena Saya Kalah

Sebut Demokrasi dan Hukum Mundur 6 Bulan Terakhir, Mahfud MD: Bukan karena Saya Kalah

Nasional
Bobby Resmi Masuk Gerindra, Jokowi Segera Merapat ke Golkar?

Bobby Resmi Masuk Gerindra, Jokowi Segera Merapat ke Golkar?

Nasional
[POPULER NASIONAL] Korps Marinir Tak Jujur demi Jaga Marwah Keluarga Lettu Eko | Nadiem Sebut Kenaikan UKT untuk Mahasiswa Baru

[POPULER NASIONAL] Korps Marinir Tak Jujur demi Jaga Marwah Keluarga Lettu Eko | Nadiem Sebut Kenaikan UKT untuk Mahasiswa Baru

Nasional
Poin-poin Klarifikasi Mendikbud Nadiem di DPR soal Kenaikan UKT

Poin-poin Klarifikasi Mendikbud Nadiem di DPR soal Kenaikan UKT

Nasional
Kasus Covid-19 di Singapura Melonjak, Menkes: Pasti Akan Masuk ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Melonjak, Menkes: Pasti Akan Masuk ke Indonesia

Nasional
Sidang Perdana Kasus Ketua KPU Diduga Rayu PPLN Digelar Tertutup Hari Ini

Sidang Perdana Kasus Ketua KPU Diduga Rayu PPLN Digelar Tertutup Hari Ini

Nasional
Saat PKB dan PKS Hanya Jadikan Anies 'Ban Serep' pada Pilkada Jakarta...

Saat PKB dan PKS Hanya Jadikan Anies "Ban Serep" pada Pilkada Jakarta...

Nasional
Tanggal 25 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 25 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Dukung Pengelolaan Sumber Daya Alam, PHE Aktif dalam World Water Forum 2024

Dukung Pengelolaan Sumber Daya Alam, PHE Aktif dalam World Water Forum 2024

Nasional
Ridwan Kamil Sebut Pembangunan IKN Tak Sembarangan karena Perhatian Dunia

Ridwan Kamil Sebut Pembangunan IKN Tak Sembarangan karena Perhatian Dunia

Nasional
Jemaah Haji Dapat 'Smart' Card di Arab Saudi, Apa Fungsinya?

Jemaah Haji Dapat "Smart" Card di Arab Saudi, Apa Fungsinya?

Nasional
Kasus LPEI, KPK Cegah 4 Orang ke Luar Negeri

Kasus LPEI, KPK Cegah 4 Orang ke Luar Negeri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com