Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Empat Dosa Suryadharma hingga Akhirnya Diberhentikan Sementara

Kompas.com - 20/04/2014, 17:04 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.COM -Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) akhirnya menjatuhkan sanksi kepada Ketua Umum Suryadharma Ali berupa pemberhentian sementara. Sekretaris Jenderal PPP, M Romahurmuzy, mencatat setidaknya empat pelanggaran yang dilakukan Suryadharma hingga sanksi itu keluar.

Romahurmuzy yang akrab disapa Romy itu menceritakan, pangkal masalah yang ditimbulkan Suryadharma adalah saat Menteri Agama itu hadir dalam kampanye Partai Gerindra akhir Maret lalu. "Kami melihat Pak Suryadharma pertama sudah melanggar martabat partai sebagai partai yang besar dengan usia yang cukup mapan," ujar Romy dalam jumpa pers di Jakarta, Minggu (20/4/2014).

Pelanggaran kedua, lanjut Romy, Suryadharma dianggap melanggar keputusan partai yang sudah diakui secara sah di Mukernas II Bandung, Jawa Barat. Di dalam Mukernas itu, terdapat tujuh nama bakal capres yang didukung PPP. Namun, tidak ada nama Prabowo di dalam daftar tersebut.

Kesalahan Suryadharma yang ketiga adalah soal pendeklarasian Suryadharma yang berkoalisi dengan Partai Gerindra dan membawa nama partai. Menurut Romy, sikap Suryadharma itu melanggar mekanisme proses pengambilan keputusan partai yang harusnya dilakukan secara musyawarah.

"Rapimnas tadi malam memutuskan bahwa PPP belum membangun koalisi dengan partai dan capres mana pun," kata Ketua Komisi IV DPR itu.

Kesalahan keempat Suryadharma, kata Romy, adalah Suryadharma juga dinilai tidak memiliki niat baik untuk melakukan rekonsiliasi. Hal ini terlihat pada keputusan Suryadharma untuk tidak menghadiri Rapimnas.

Dengan diberhentikannya Suryadharma, pucuk pimpinan PPP saat ini dipegang oleh Wakil Ketua Umum, Emron Pangkapi. Untuk memeroses pemberhentian itu, PPP akan menggelar Mukernas ketiga pada 23 April 2014 dan dilanjutkan dengan muktamar luar biasa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Nasional
Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com