Hal itu diungkapkan pengamat politik dari Universitas Gajah Mada, Arie Sudjito saat dihubungi Kompas.com, Minggu (13/4/2014). Menurut Arie, pragmatisme parpol itu disebabkan karena suara mereka cukup untuk mendukung partai papan atas yang mengusung capres.
“Selisih perolehan dukungan mereka kan bersaing, sehingga mereka akan merasa menjadi rebutan partai papan atas,” kata Arie.
Seperti diketahui, berdasarkan hasil hitung cepat Kompas, sejumlah partai papan tengah tersebut yaitu Partai Amanat Nasional (7,35 persen), Partai Keadilan Sejahtera (6,98 persen), Partai Persatuan Pembangunan (6,81 persen), Partai Nasdem (6,75 persen) dan Partai Hanura (5,17 persen).
Arie mengatakan, saat ini sejumlah elit partai papan atas masih terus melakukan penjajakan dengan sejumlah elit partai politik lain. Hal itu dilakukan guna memetakan kemungkinan koalisi yang akan terjadi di pemerintahan nanti.
“Tapi ini masih manuver awal yang dilakukan elit parpol. Hasilnya masih bisa berubah tergantung hasil akhir penghitungan suara pemilu nanti,” katanya.
Dari sejumlah manuver yang ada, baru Nasdem yang menyatakan diri berkoalisi dengan PDI Perjuangan untuk mendukung Joko Widodo sebagai calon presiden. Menurut Arie, kedua partai itu memiliki kemiripan platform, sehingga mereka mampu menjalankan pemerintahan yang efektif.
Sebelumnya diberitakan, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh mengatakan, kesepakatan koalisi diambil sambil menunggu hasil penghitungan resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Kami, Partai Nasdem, sepakat merapatkan barisan persiapan mendukung calon presiden dari PDI-P yang tepat berada di samping kanan saya, Mas Joko Widodo," kata Surya Paloh dalam konferensi persnya di kantor DPP Nasdem, Jakarta Pusat, Sabtu (12/4/2014).
Paloh menjelaskan, dukungan ini akan terus dibahas lebih lanjut di internal partai maupun dengan pihak luar partai selama dua hingga tiga hari ke depan. Adapun pihak luar partai yang dimaksud oleh Paloh adalah Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.
Menurut Paloh, keputusan Partai Nasdem untuk berkoalisi dengan PDI-P karena sama-sama memiliki platform dan garis perjuangan untuk melakukan perubahan serta restorasi bangsa Indonesia menjadi yang lebih baik lagi.
Selain itu, kata dia, Partai Nasdem juga bertekad untuk membuat Indonesia menjadi Indonesia Hebat sesuai dengan tagline yang diusung PDI-P.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.