Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat: Efek Jokowi Terhambat Perpecahan di Internal PDI-P

Kompas.com - 11/04/2014, 23:23 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif PolcoMM Heri Budianto menilai, pencapresan Joko Widodo tidak berdampak besar tehadap perolehan suara PDI-P karena adanya perpecahan di internal partai. Menurutnya, di internal PDI-P, masih banyak yang menginginkan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri maju kembali menjadi capres.

"Ketika Jokowi diputuskan untuk menjadi capres oleh PDI-P, banyak loyalis Mega yang mempunyai basis cukup besar di PDI-P kecewa. Mereka selama ini menilai, PDI-P ya Bung Karno. Jadi harus penerus darah Bung Karno yang maju lagi menjadi presiden," kata Heri, saat ditemui usai diskusi 'Membaca Arah Koalisi Partai Politik', di Universitas Mercu Buana, Jakarta, Jumat (11/10/2014) siang.

Apalagi, menurutnya, PDI-P selama ini sangat identik dengan sosok Megawati, bukan Jokowi. Sosok yang selalu ditonjolkan selama 5 tahun belakangan ini, menurutnya, adalah Megawati bersama putrinya yang juga Ketua Fraksi PDI-P Puan Maharani.

"Di indonesia ini politik ketokohan memang masih mengandalkan Ketua Umum. Gerindra dengan Prabowo, SBY dengan Demokrat, jadi PDI-P dengan Megawati. Sosok Jokowi tidak dominan," tambahnya.

Momentum pencapresan Jokowi, menurut Heri, terlambat sehingga tidak semua masyarakat mendapatkan informasi. Sosialisasi yang dilakukan oleh PDI-P, juga kurang masif.

"Padahal kalau mereka berhasil meng-endorse Jokowi sebagai capres, pasti akan dapat hasil maksimal. Bukan dari orang-orang yang sudah mempunyai suara ideolgis, tapi dari swing voters," ujarnya.

Heri meyakini, sosok Jokowi akan tetap unggul pada Pemilihan Presiden mendatang. "Prediksi saya kalau hanya ada dua sampai tiga pasangan capres-cawapres, hasilnya akan satu putaran. Tapi kalau bisa sampai empat pasang, mungkin akan dua putaran," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Nasional
Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Nasional
Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com