Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SBY Masih Bisa Gunakan Pesawat Kepresidenan

Kompas.com - 10/04/2014, 13:39 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -- Pada masa jabatannya yang hampir berakhir, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono masih bisa merasakan pesawat khusus kepresidenan Boeing Business Jet 2 (BBJ2) yang hari ini diserahterimakan di Bandara Halim Perdanakusuma. Namun, presiden terpilih yang kelak akan menikmati fasilitas negara itu untuk tugas-tugas kepemerintahan.

"Utamanya tentu presiden terpilih yang akan datang. Kalau presiden yang sekarang, paling dua atau tiga kali lagi masih sempat menggunakan hal itu," kata Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi, kepada wartawan, di Lanud Halim Perdanakusuma, di Jakarta Timur, Kamis (10/4/2014).

Menurut Sudi, dalam waktu dekat pengoperasian pesawat ini akan dilakukan. Namun, pihaknya masih harus bersabar menunggu proses sertifikasi dari Kementerian Pertahanan. Pada pekan depan, pesawat berbiaya ratusan miliar itu akan diujicobakan.

"Minggu depan uji coba penerbangan, kemudian presiden dapat menggunakan pesawat ini untuk tugas kenegaraan dan pemerintahan," ujar Sudi.

Proses serah terima pesawat tersebut tidak dihadiri Presiden SBY. Menurut Sudi, yang mengadakan pesawat kepresidenan tersebut adalah Kementerian Sekretaris Negara, dengan andil dan dengar pendapat DPR.

"Itu memang anggaran Sekretariat Negara, bukan anggaran dari Kepresidenan," ujar Sudi.

Pesawat kepresidenan seri 737-800 yang dipesan dari pabrikan asal AS, Boeing, itu mendarat dalam acara penyambutan dan serah terima di Base Ops, Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur. Pesawat tersebut mendarat setelah melakukan perjalanan selama empat hari.

Logo bendera merah putih terlihat di bagian ekor pesawat. Pesawat ini dicat dengan warna biru muda pada punggung, dan warna putih pada bagian lambung pesawat. Selain itu, tulisan "Republik Indonesia" dan logo garuda pancasila terpampang di bagian depan pesawat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Nasional
Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Nasional
Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Nasional
Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Nasional
Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Nasional
Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Nasional
Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Nasional
Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Nasional
Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Nasional
KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

Nasional
Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Nasional
Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

Nasional
56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

Nasional
Ingatkan Soal Kuota Haji Tambahan, Anggota DPR: Jangan Sampai Dipanggil KPK

Ingatkan Soal Kuota Haji Tambahan, Anggota DPR: Jangan Sampai Dipanggil KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com