Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini yang Harus Diurus jika Mau Pindah TPS

Kompas.com - 26/03/2014, 12:33 WIB
Deytri Robekka Aritonang

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Warga negara yang telah memenuhi syarat untuk memilih, bisa mengurus perpindahan tempat pemungutan suara (TPS) jika pada hari pemungutan suara, 9 April 2014, tak berada di lokasi tempatnya terdaftar sebagai pemilih. Jangan sia-siakan hak memilih hanya karena tak mau mengurus perpindahan TPS. 

Jika nama Anda sudah tercatat sebagai pemilih, Anda hanya perlu mengurus pindah tempat memilih. 

"KPU ingin mempermudah pindah memilih. Karena ada pemilih yang misalnya terdaftar di Medan, Sumatera Utara tapi sedang kuliah di Jakarta Pusat. Atau pemilih terdaftar di Jakarta, tapi dia sedang bekerja di Malaysia," ujar Komisioner KPU Ferry Kurnia Rizkiyansyah di Gedung KPU, Jakarta Pusat, Selasa (25/3/2014).

Ferry mengatakan, berikut yang harus dilakukan untuk mengurus perpindahan TPS:
1. Pemilih cukup meminta dan mengisi formulir A5-KPU di KPU kabupaten/kota tujuan tempatnya pindah

2. Pendaftaran dilakukan paling lambat H-10 pemungutan suara, yaitu Minggu, 30 Maret 2014.

3. Paling lambat, H-3 pemungutan suara, nama pemilih harus dicoret dari daftar pemilih di KPU kabupaten/kota.

4. PPS akan menerbitkan formulir C6 atau undangan memilih kepada pemilih pindah untuk dibawa ke TPS pada hari pemungutan suara, 9 April 2014.

Prosedur pengurusan pindah TPS pada pemilu kali ini berbeda dari sebelumnya. PAda pemilu lalu, pemilih harus meminta formulir A5 dari panitia pemungutan suara (PPS) di kelurahan asal. Namun, ada yang telanjur berada di lokasi yang jauh dari kelurahan asalnya, baik di luar kota mau pun luar negeri. Meminta dan mengurus formulir A5 dari TPS asal tentu tidak mungkin lagi dilakukan.  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Duetnya di Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya di Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com