Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Gandrung" kepada Jokowi, Belum Tentu Suara untuk PDI-P

Kompas.com - 21/03/2014, 22:49 WIB
Dian Maharani

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Siti Zuhro, berpendapat suara masyarakat untuk Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo atau Jokowi sebagai bakal calon presiden (capres) belum tentu akan diberikan kepada Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P). Suara untuk seorang tokoh dinilai lebih dominan dibanding partai politik.

"Orang boleh 'gandrung' ke Jokowi, tetapi belum tentu lalu dipaksa untuk memberi suara ke PDI-P karena masyarakat bisa melakukan dikotomi," kata Siti, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (21/3/2014).

Dengan demikian, menurut Siti, suara untuk PDI-P pada pemilu legislatif mendatang belum tentu bisa melambung tinggi setelah menetapkan Jokowi sebagai bakal capres. Ke depannya, ia setuju pelaksanaan pemilu legislatif bersamaan dengan pemilihan presiden.

"Partai kecil bisa saja memunculkan presiden. Partai besar tidak selalu bisa memenangkan capres-cawapres," katanya.

Seperti diketahui, Jokowi menjadi salah satu juru kampanye nasional PDI-P setelah ditetapkan sebagai bakal capres. Jokowi berkeyakinan kehadirannya sebagai juru kampanye akan mendulang suara untuk partainya.

"Kami memang mau mendulang suara. Kerja itu harus optimistislah," ujar Jokowi di Hotel Lumire, Senen, Jakarta, Rabu (12/3/2014).

Dia mengatakan, poin andalan untuk mendulang suara adalah persiapan materi kampanye. Namun, dia enggan menjelaskan lebih jauh apa materi kampanye partainya itu.

Namun, Jokowi menolak kehadirannya sebagai juru kampanye dikaitkan dengan wacana mengusung dia sebagai calon presiden dari PDI-P. Menurut dia, pencalonan presiden dan kampanye untuk pemilu legislatif adalah dua hal yang berbeda.

Selain Jokowi, PDI-P juga menjadikan tokoh lain sebagai juru kampanye, antara lain Ganjar Pranowo, Cornelis, Terras Narang, Frans Lebu Raya, Rustam Efendy, dan Sjachroedin ZP.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menkes Sebut Efek Samping Vaksin AstraZeneca Terjadi di Wilayah Jarang Kena Sinar Matahari

Menkes Sebut Efek Samping Vaksin AstraZeneca Terjadi di Wilayah Jarang Kena Sinar Matahari

Nasional
PKS Terbuka Usung Anies dalam Pilkada Jakarta 2024

PKS Terbuka Usung Anies dalam Pilkada Jakarta 2024

Nasional
Singgung Sejumlah PTN Terkait UKT, Kemendikbud: Justru UKT Rendah Tetap Mendominasi

Singgung Sejumlah PTN Terkait UKT, Kemendikbud: Justru UKT Rendah Tetap Mendominasi

Nasional
Dewas KPK Belum Diperiksa Bareskrim Terkait Laporan Nurul Ghufron

Dewas KPK Belum Diperiksa Bareskrim Terkait Laporan Nurul Ghufron

Nasional
Jokowi Berharap Meninggalnya Presiden Iran Tak Pengaruhi Harga Minyak Dunia

Jokowi Berharap Meninggalnya Presiden Iran Tak Pengaruhi Harga Minyak Dunia

Nasional
Fakta soal Istana Merdeka, Tempat Soeharto Nyatakan Berhenti dari Jabatannya 26 Tahun Lalu

Fakta soal Istana Merdeka, Tempat Soeharto Nyatakan Berhenti dari Jabatannya 26 Tahun Lalu

Nasional
Bobby Nasution Gabung Gerindra, Politikus PDI-P: Kita Sudah Lupa soal Dia

Bobby Nasution Gabung Gerindra, Politikus PDI-P: Kita Sudah Lupa soal Dia

Nasional
Kunjungi Pentagon, KSAD Maruli Bahas Latma dan Keamanan Pasifik dengan US Army

Kunjungi Pentagon, KSAD Maruli Bahas Latma dan Keamanan Pasifik dengan US Army

Nasional
Di WWF Ke-10, Jokowi Ungkap 3 Komitmen Indonesia untuk Wujudkan Manajemen Sumber Daya Air Terintegrasi

Di WWF Ke-10, Jokowi Ungkap 3 Komitmen Indonesia untuk Wujudkan Manajemen Sumber Daya Air Terintegrasi

Nasional
Terdakwa Sadikin Rusli Dituntut 4 Tahun Penjara Kasus Pengondisian BTS 4G

Terdakwa Sadikin Rusli Dituntut 4 Tahun Penjara Kasus Pengondisian BTS 4G

Nasional
Di WWF 2024, Pertamina NRE Paparkan Upaya Mencapai Pertumbuhan Bisnis Rendah Emisi

Di WWF 2024, Pertamina NRE Paparkan Upaya Mencapai Pertumbuhan Bisnis Rendah Emisi

Nasional
Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Jokowi: Ditanyakan ke yang Tak Mengundang, Jangan Saya

Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Jokowi: Ditanyakan ke yang Tak Mengundang, Jangan Saya

Nasional
Akrab dengan Puan di Bali, Jokowi: Sudah Lama Akrab dan Baik dengan Mbak Puan

Akrab dengan Puan di Bali, Jokowi: Sudah Lama Akrab dan Baik dengan Mbak Puan

Nasional
Jaksa: Eks Anggota BPK Achsanul Qosasi Kembalikan Uang Rp 40 Miliar dalam Kasus Korupsi BTS 4G

Jaksa: Eks Anggota BPK Achsanul Qosasi Kembalikan Uang Rp 40 Miliar dalam Kasus Korupsi BTS 4G

Nasional
WIKA Masuk Top 3 BUMN dengan Transaksi Terbesar di PaDi UMKM

WIKA Masuk Top 3 BUMN dengan Transaksi Terbesar di PaDi UMKM

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com