Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dirjen Otda Bantah Dilobi Atut terkait Pilkada Lebak

Kompas.com - 19/03/2014, 20:42 WIB
Dian Maharani

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi mengatakan bahwa Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri (Dirjen Otda) Djohermansyah Djohan telah mengklarifikasi adanya komunikasi telepon dengan Gubernur Banten Atut Chosiyah terkait sengketa Pilkada Lebak, Banten.

Penjelasan itu disampaikan Djohermansyah secara tertulis pada Gamawan. "Jadi ketika proses Lebak sedang berlangsung, beliau ditelepon Bu Atut. Apa pertanyaan Bu Atut? katanya kalo terjadi kekosongan (jabatan), bagaimana jadinya," kata Gamawan di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (19/3/2014).

Saat itu, sengketa Pilkada Lebak yang diajukan pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Amir Hamzah-Kasmin sedang bergulir di Mahkamah Konstitusi. Amir-Kasmin mengajukan keberatan hasil Pilkada Lebak karena kalah suara dengan pasangan Iti Jayabaya-Ade Sumardi. Kekosongan jabatan pun dikhawatirkan jika terjadi pemungutan suara ulang (PSU) terhadap Pilkada Lebak.

Selain itu, lanjut Gamawan, Djohermansyah mengatakan tidak ada lobi-lobi yang dilakukan Atut agar terjadi PSU. "Tidak bicara lain, karena menurut Pak Dirjen, dia (Atut) menanyakan mekanisme-mekanisme prosedurlah," terang Gamawan.

Sebelumnya, Kasmin mengaku pernah mendengar Atut menelepon Dirjen Otda terkait sengketa Pilkada Lebak, Banten di Mahkamah Konstitusi. Hal itu disampaikan Kasmin ketika bersaksi dalam sidang kasus dugaan suap pengurusan sengketa Pilkada Lebak dengan terdakwa advokat Susi Tur Andayani, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jakarta, Senin (17/3/2014). 

Kasmin mengetahui adanya komunikasi itu saat berada di ruangan Atut di Serang bersama Amir dan Susi. Menurut Kasmin, saat itu Amir ingin melaporkan hasil sidang sengketa Pilkada MK pada Atut. Namun, Atut juga terlihat sedang sibuk menelepon Dirjen Otda Kemendagri. Kasmin mengaku mendengar Atut sedang berbicara dengan Djohermansyah terkait pemungutan suara ulang Pilkada Lebak.  

Adapun, dalam kasus ini, Djohermansyah pernah beberapa kali diperiksa KPK. Untuk pengurusan sengketa Pilkada Lebak, Atut diduga memerintahkan adiknya, yaitu Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan, agar menyediakan dana untuk Ketua MK saat itu Akil Mochtar. Wawan kemudian bersedia memberikan Rp 1 miliar melalui Susi.

Atut, Wawan, dan Akil pun ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan suap pengurusan sengketa Pilkada Lebak ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pertimbangkan Ridwan Kamil untuk Pilkada Jakarta, Demokrat: Anies Tak Masuk Radar Kami

Pertimbangkan Ridwan Kamil untuk Pilkada Jakarta, Demokrat: Anies Tak Masuk Radar Kami

Nasional
Skenario Sikap Politik Partai Banteng

Skenario Sikap Politik Partai Banteng

Nasional
Kala Prabowo Koreksi 2 Istilah Sekaligus, Makan Siang Gratis dan 'Presidential Club'...

Kala Prabowo Koreksi 2 Istilah Sekaligus, Makan Siang Gratis dan "Presidential Club"...

Nasional
Mencuat Usulan Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta dari Internal, PKS Segera Bahas

Mencuat Usulan Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta dari Internal, PKS Segera Bahas

Nasional
Pengusaha Tambang Gugat KPK Usai Jadi Tersangka di Kasus Gubernur Maluku Utara

Pengusaha Tambang Gugat KPK Usai Jadi Tersangka di Kasus Gubernur Maluku Utara

Nasional
KPK: Sekjen DPR Deklarasikan Diri Jadi Tersangka karena Gugat Praperadilan

KPK: Sekjen DPR Deklarasikan Diri Jadi Tersangka karena Gugat Praperadilan

Nasional
Pesawat Garuda Indonesia Pengangkut Jemaah Haji Rusak Lagi, Kemenag: Kita Tegur Keras!

Pesawat Garuda Indonesia Pengangkut Jemaah Haji Rusak Lagi, Kemenag: Kita Tegur Keras!

Nasional
Jokowi Beraktivitas di Yogyakarta Saat PDI-P Gelar Rakernas di Jakarta

Jokowi Beraktivitas di Yogyakarta Saat PDI-P Gelar Rakernas di Jakarta

Nasional
Kekagetan Golkar Usai Bobby Nasution Lebih Pilih Gerindra, padahal Sempat Lempar Kode

Kekagetan Golkar Usai Bobby Nasution Lebih Pilih Gerindra, padahal Sempat Lempar Kode

Nasional
Sudirman Said Siap Lawan Anies pada Pilkada, Sindir soal Jakarta Dijadikan Batu Loncatan

Sudirman Said Siap Lawan Anies pada Pilkada, Sindir soal Jakarta Dijadikan Batu Loncatan

Nasional
Pembukaan Rakernas PDI-P, Megawati Bakal Sampaikan Pidato Politik Pertamanya Setelah Pilpres 2024

Pembukaan Rakernas PDI-P, Megawati Bakal Sampaikan Pidato Politik Pertamanya Setelah Pilpres 2024

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Koreksi Istilah Makan Siang Gratis | Golkar Kaget Bobby Masuk Gerindra

[POPULER NASIONAL] Prabowo Koreksi Istilah Makan Siang Gratis | Golkar Kaget Bobby Masuk Gerindra

Nasional
Puisi Komarudin Watubun Jelang Rakernas PDI-P: Hai Banteng yang Gagah Perkasa, Jangan Jadi Pengkhianat!

Puisi Komarudin Watubun Jelang Rakernas PDI-P: Hai Banteng yang Gagah Perkasa, Jangan Jadi Pengkhianat!

Nasional
Tanggal 27 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 26 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com