Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ke Blitar pada Hari Kerja, Jokowi Dinilai Utamakan Kepentingan Partai

Kompas.com - 13/03/2014, 15:04 WIB
Rahmat Fiansyah

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pengamat politik Universitas Indonesia Hamdi Muluk menilai, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo lebih mementingkan kepentingan PDI Perjuangan dibanding warga Jakarta terkait kunjungan ke makam Bung Karno di Blitar, Jawa Timur, Rabu (12/3/2014). Jokowi berkunjung bersama Ketua Umum DPP PDI-P Megawati Soekarnoputri dan elite PDI-P lain.

"Kalau konteksnya itu, ya memang benar Jokowi mendahulukan kepentingan partai," kata Hamdi di Wisma Nusantara, Jakarta, Kamis (13/3/2014).

Hamdi mempertanyakan apakah kepergian Jokowi ke Blitar memiliki keterkaitan dengan urusan DKI Jakarta. Menurut dia, sebagai seorang pejabat publik, Jokowi tidak seharusnya melakukan kegiatan yang tak berkaitan dengan urusan DKI di hari kerja.

Terkait dengan makna kunjungan itu, Hamdi menilai hal itu dapat dimaknai sebagai sinyal bahwa mantan Wali Kota Solo itu akan ditetapkan sebagai calon presiden dari PDI-P.

"Walaupun bagi sebagian orang terlihat wajar. Orang-orang kan akan bertanya-tanya. Tapi kalau kedua tokoh makin dekat, artinya ada kepentingan berdua yang punya satu kepentingan yang sama," imbuhnya.

Dia menambahkan, Megawati pasti menyadari bahwa Jokowi saat ini menjadi magnet pemilihan. Suka tidak suka, kata Hamdi, Jokowi digandrungi oleh masyarakat sehingga dapat memberi efek positif terhadap suara PDI-P dalam pemilu legislatif.

"Ketum (Megawati) kan concern-nya memenangkan pileg. Keberhasilan ketum diukur juga dari berapa banyak event elektoral yang dia menangi. Sekarang kinerja yang paling dekat, ya pileg," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Istri di Minahasa Dibunuh karena Mengigau, Komnas Perempuan Sebut Fenomena Femisida

Istri di Minahasa Dibunuh karena Mengigau, Komnas Perempuan Sebut Fenomena Femisida

Nasional
Kabaharkam Siapkan Strategi Pengamanan Khusus di Akses Masuk Pelabuhan Jelang WWF ke-10 di Bali

Kabaharkam Siapkan Strategi Pengamanan Khusus di Akses Masuk Pelabuhan Jelang WWF ke-10 di Bali

Nasional
Ketua KPU Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada, Pakar: Jangan-jangan Pesanan...

Ketua KPU Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada, Pakar: Jangan-jangan Pesanan...

Nasional
Sebut Caleg Terpilih Tak Wajib Mundur jika Maju Pilkada, Ketua KPU Dinilai Ingkari Aturan Sendiri

Sebut Caleg Terpilih Tak Wajib Mundur jika Maju Pilkada, Ketua KPU Dinilai Ingkari Aturan Sendiri

Nasional
Minta La Nyalla Kembali Pimpin DPD RI, Fahira Idris: Penguatan DPD RI Idealnya Dipimpin Sosok Pendobrak

Minta La Nyalla Kembali Pimpin DPD RI, Fahira Idris: Penguatan DPD RI Idealnya Dipimpin Sosok Pendobrak

Nasional
Sejumlah Bantuan Jokowi ke Prabowo Siapkan Pemerintahan ke Depan...

Sejumlah Bantuan Jokowi ke Prabowo Siapkan Pemerintahan ke Depan...

Nasional
Amankan World Water Forum 2024 di Bali, Korlantas Kirim 1.532 Polantas Gabungan

Amankan World Water Forum 2024 di Bali, Korlantas Kirim 1.532 Polantas Gabungan

Nasional
Sudirman Said Angkat Bicara soal Isu Mau Maju Cagub Independen di Pilgub Jakarta

Sudirman Said Angkat Bicara soal Isu Mau Maju Cagub Independen di Pilgub Jakarta

Nasional
Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

Nasional
“Oposisi” Masyarakat Sipil

“Oposisi” Masyarakat Sipil

Nasional
Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Nasional
Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com