Dino mengungkapkan, peristiwa ini merupakan tragedi multinasional. Penyelidikan, katanya, harus dilakukan dengan cermat untuk mencari tahu penyebab non teknis hilangnya pesawat tersebut.
Dalam upaya mencari pesawat Malaysia Airlines, sejumlah negara ikut melakukan pencarian di Laut China Selatan, lokasi terakhir terdeteksinya pesawat tersebut. Pemerintah China mengerahkan dua kapal perang Angkatan Laut-nya beserta kapal patroli untuk melakukan pencarian. Hal serupa juga dilakukan oleh Singapura dan Vietnam.
Militer Malaysia sudah menyampaikan permintaan bantuan kepada militer Indonesia untuk membantu pencarian. Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengatakan telah mengirimkan tim untuk ikut melakukan pencarian. TNI AL memberangkatkan lima kapal perang RRI dan satu pesawat intai maritim untuk melakukan pencarian.
Pesawat Malaysia Airlines nomor penerbangan MH370 bertolak dari Kuala Lumpur pada Sabtu pukul 00.41 dan hilang kontak pada pukul 02.40. Seharusnya, pesawat mendarat di Beijing pukul 06.30 waktu setempat, Sabtu (8/3/2014).
Data termutakhir menunjukkan bahwa pesawat jenis Boeing 777-200 itu membawa 239 penumpang. Dari jumlah tersebut, 153 penumpang adalah warga negara China. Ada pula 38 penumpang warga negara Malaysia dan 7 warga negara Indonesia. Upaya pencarian terus dilakukan dengan bantuan lintas negara mulai dari Vietnam, Indonesia, dan China.
Hingga kini, belum diketahui penyebab hilangnya kontak pesawat Malaysia Airlines itu. Maskapai penerbangan masih menelusuri sejumlah nama penumpang yang ternyata diketahui membawa paspor palsu.