Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suryadharma Ali: Jangan Saling Menjegal

Kompas.com - 11/03/2014, 05:58 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suryadharma Ali mengingatkan para calon anggota legislatif dari PPP untuk tetap menjaga etika dalam berkampanye. Dia meminta para caleg PPP tidak menjegal caleg dari partai lain, apalagi dari partai sendiri.

"Saya berpesan, ketika kampanye nanti, jangan sampai menjelek-jelekkan orang lain dan jangan menjelek-jelekkan partai lain, apalagi sesama caleg sendiri. (Menjelek-jelekkan) itu seburuk-buruknya kader," kata Suryadharma Ali dalam siaran tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (10/3/2014).

Suryadharma menuturkan, citra PPP akan rusak jika para caleg PPP bergerak sendiri-sendiri. Oleh karena itu, Menteri Agama ini mengimbau para caleg bersatu padu dan tidak saling jegal. "Perilaku yang saling menjegal tidak menguntungkan kita, malah merugikan kita. Kerja masing-masing dengan sehat. Yang dapat itu rezeki Allah, jadi jangan saling jegal," ujarnya.

Suryadharma mempersilakan para caleg partainya menggunakan hadis dan ayat-ayat Al Quran dalam berkampanye. Namun, dia mengingatkan agar hadis dan ayat tersebut tidak digunakan untuk menyerang pihak lain. "Kita selalu berpegang teguh pada Islam, jangan sampai melenceng dari ranah agama Islam," ujar Suryadharma Ali.

Partai Persatuan Perbangunan menggelar Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) pada pemenangan pemilu untuk menghadapi pesta demokrasi yang digelar 9 April 2014. Rakornas tersebut untuk merealisasikan target 12 juta kader seperti yang ditetapkan dalam Mukernas II PPP di Bandung, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.

Pada Pemilu 2014, partai berlambang Kabah ini menargetkan pencapaian 90 kursi di Dewan Perwakilan Rakyat periode 2014-2019. Pada Pemilu 2009, PPP mendapat 38 kursi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kekayaan Miliaran Indira Chunda, Anak SYL yang Biaya Kecantikannya Ditanggung Negara

Kekayaan Miliaran Indira Chunda, Anak SYL yang Biaya Kecantikannya Ditanggung Negara

Nasional
LPSK dan Kemenkumham Bakal Sediakan Rutan Khusus 'Justice Collaborator'

LPSK dan Kemenkumham Bakal Sediakan Rutan Khusus "Justice Collaborator"

Nasional
Alasan Dirut Pertamina Karen Agustiawan Hadirkan JK sebagai Saksi Meringankan

Alasan Dirut Pertamina Karen Agustiawan Hadirkan JK sebagai Saksi Meringankan

Nasional
Dewas KPK Tolak Ahli yang Dihadirkan Nurul Ghufron karena Dinilai Tidak Relevan

Dewas KPK Tolak Ahli yang Dihadirkan Nurul Ghufron karena Dinilai Tidak Relevan

Nasional
Ngadu ke DPR Gara-gara UKT Naik 500 Persen, Mahasiswa Unsoed: Bagaimana Kita Tidak Marah?

Ngadu ke DPR Gara-gara UKT Naik 500 Persen, Mahasiswa Unsoed: Bagaimana Kita Tidak Marah?

Nasional
Soal Revisi UU MK, Hamdan Zoelva: Hakim Konstitusi Jadi Sangat Tergantung Lembaga Pengusulnya

Soal Revisi UU MK, Hamdan Zoelva: Hakim Konstitusi Jadi Sangat Tergantung Lembaga Pengusulnya

Nasional
Cecar Sekjen DPR, KPK Duga Ada Vendor Terima Keuntungan dari Perbuatan Melawan Hukum

Cecar Sekjen DPR, KPK Duga Ada Vendor Terima Keuntungan dari Perbuatan Melawan Hukum

Nasional
Nurul Ghufron Sebut Komunikasi dengan Eks Anak Buah SYL Tak Terkait Kasus Korupsi

Nurul Ghufron Sebut Komunikasi dengan Eks Anak Buah SYL Tak Terkait Kasus Korupsi

Nasional
TNI AL Sebut Sumsel dan Jambi Daerah Rawan Penyelundupan Benih Lobster Keluar Negeri

TNI AL Sebut Sumsel dan Jambi Daerah Rawan Penyelundupan Benih Lobster Keluar Negeri

Nasional
Ketua KPK Mengaku Tak Tahu Menahu Masalah Etik Nurul Ghufron dengan Pihak Kementan

Ketua KPK Mengaku Tak Tahu Menahu Masalah Etik Nurul Ghufron dengan Pihak Kementan

Nasional
Suara Tepuk Tangan Penuhi Ruang Sidang Tipikor Saat JK Sebut Semua BUMN Harus Dihukum

Suara Tepuk Tangan Penuhi Ruang Sidang Tipikor Saat JK Sebut Semua BUMN Harus Dihukum

Nasional
KPK Geledah Rumah Adik SYL di Makassar

KPK Geledah Rumah Adik SYL di Makassar

Nasional
Prabowo Mau Wujudkan Bahan Bakar B100, Menteri ESDM: Perlu Penelitian, Kita Baru B35

Prabowo Mau Wujudkan Bahan Bakar B100, Menteri ESDM: Perlu Penelitian, Kita Baru B35

Nasional
Kelakar Airlangga Saat Ditanya soal Duet Khofifah-Emil pada Pilkada Jatim...

Kelakar Airlangga Saat Ditanya soal Duet Khofifah-Emil pada Pilkada Jatim...

Nasional
Resmikan Media Center Kementerian KP, Menteri Trenggono: Disiapkan sebagai Bentuk Keterbukaan Informasi

Resmikan Media Center Kementerian KP, Menteri Trenggono: Disiapkan sebagai Bentuk Keterbukaan Informasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com