Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bawaslu Ajak KPK Cek Penggunaan Dana Bansos

Kompas.com - 03/03/2014, 22:51 WIB
Deytri Robekka Aritonang

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) akan melibatkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk mengecek dan mengawasi penggunaan dana bantuan sosial (bansos) tahun anggaran 2013 dan 2014 oleh sejumlah kementerian di beberapa daerah. Hal itu untuk mencegah menteri yang mencalonkan diri menjadi anggota DPR menyalahgunakannya untuk kampanye.

"Kami ingin mengonfirmasi apakah data yang kami kumpulkan sesuai dengan fakta lapangan," ujar anggota Bawaslu Daniel Zuchron di Gedung Bawaslu, Jakarta, Senin (3/3/2014).

Ia mengatakan, pelibatan KPK tersebut merupakan implementasi dari nota kesepahaman antara dua lembaga itu. Tujuannya, kata dia, untuk memastikan tidak ada anggaran dan fasilitas negara yang digunakan untuk kepentingan politik beberapa menteri. Daniel menuturkan, bukan hanya bansos yang rawan disalahgunakan. Menurutnya, program-porgram lain yang juga menggelontorkan dana ke daerah berpotensi diselewengkan untuk kampanye menteri.

"Jadi bukan cuma bansos," kata dia.

Dikatakannya, saat ini Bawaslu menunggu laporan dari Bawaslu provinsi dan Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) kabupaten/kota soal dugaan penggunaan anggaran negara dan program-program pemerintah oleh menteri di daerah-daerah pemilihannya.

"Data yang masuk sedang diolah dan direkapitulasi. Sehingga belum bisa dipaparkan. Data tersebut akan menjadi pedoman pengawasan kami di lapangan," katanya.

Sebelumnya, Bawaslu memanggil 10 kementerian yang pimpinannya menjadi caleg DPR pada Pemilu 2014. Sepuluh menteri yang maju bertarung pada Pemilu Legislatif adalah Menteri Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah Syarifudin Hasan (caleg PD Dapil Jawa Barat III), Menteri Perhubungan EE Mangindaan (Caleg PD Dapil Sulawesi Utara), Menteri Pemuda dan Olah Raga Roy Suryo (Caleg PD, Dapil Daerah Istimewa Yogyakarta), Menteri Hukum dan HAM Amir Syamsuddin (Caleg PD Dapil Sulawesi Tenggara), dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik (PD Demokrat, Dapil Bali).

Kemudian, Menteri Pertanian Suswono (Caleg PKS Dapil Jawa Tengah X), Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring (Caleg PKS Dapil Sumatera Utara I), Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar (Caleg PKB Dapil Jawa Timur VIII), Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal Helmi Faisal Zaini (Caleg PKB Dapil Nusa Tenggara Barat), dan Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan (Caleg PAN Dapil Lampung I).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Nasional
Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Nasional
Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Nasional
KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

Nasional
KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com