Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Schapelle Corby Dapat Pembebasan Bersyarat

Kompas.com - 07/02/2014, 15:43 WIB
Dian Maharani

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menhuk dan HAM) Amir Syamsuddin menyatakan terpidana narkoba asal Australia, Schapelle Leigh Corby, mendapat pembebasan bersyarat. Corby merupakan salah satu dari 1.291 narapidana yang mendapat pembebasan bersyarat.

"Narapidana Indonesia yang sudah dapat pembebasan bersyarat seperti yang saya sebutkan, Corby termasuk di dalam 1.291 narapidana itu," kata Amir di kantor Kemenhuk dan HAM, Jakarta, Jumat (7/2/2014).

Sebelumnya, menurut Wakil Menhuk dan HAM Denny Indrayana, tahun ini ada 900 narapidana kasus narkotika yang memohon pembebasan bersyarat.

Corby merupakan terpidana yang dihukum 20 tahun penjara dan mendekam di Lapas Kerobokan, Bali. Ia dipenjara karena hendak menyelundupkan 4,1 kg ganja ke Bali. Ia ditangkap saat kedapatan membawa obat terlarang di dalam tasnya di Bandara Ngurah Rai, Denpasar, Indonesia, pada 8 Oktober 2004.

Rencana pembebasan bersyarat yang diberikan kepada Corby ini menuai pro dan kontra. Para anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat RI membuat petisi menolak rencana pemberian pembebasan bersyarat bagi Corby. Petisi tersebut diserahkan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melalui Amir Syamsuddin.

Tunggu keputusan

Secara terpisah, Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Denpasar di Kerobokan, Kabupaten Badung, Bali, masih menunggu keputusan pembebasan bersyarat terhadap Corby dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia di Jakarta.

"Kami masih menunggu. Kami belum mengetahui proses di Jakarta saat ini," kata Kepala Lapas Kerobokan, Farid Junaedi, di Kerobokan, Kuta, seperti dikutip dari Antara, Jumat.

Dia mengaku hingga Jumat sore, pihak lapas belum menerima salinan surat keputusan pembebasan bersyarat bagi wanita yang dijuluki "Ratu Mariyuana" itu.

"Jadi tidak mungkin pembebasan bersyarat akan dilaksanakan hari ini," ucapnya.

Sementara itu, kabar pembebasan bersyarat bagi gadis asal Queensland, Australia, itu mendapat perhatian luar biasa dari para awak media yang telah menunggu di depan pintu masuk kompleks penjara terbesar di Pulau Dewata itu.

Tak hanya awak media lokal dan nasional, melainkan pula media luar negeri terutama dari Australia.

Keluarga dan kerabat Corby juga silih berganti berdatangan memasuki Lapas Kerobokan. Mereka di antaranya kakak kandung Corby, Mercedes, yang didampingi oleh suaminya Wayan Widyartha.

"Hampir satu setengah tahun dia (Corby) menunggu pembebasan bersyarat. Kami menunggu dia dibebaskan," kata Mercedes.

Dia mengaku bahwa keadaan Corby saat ditemui baik-baik saja. "Dia sehat dan bahagia," ucapnya.

Pihak keluarga mengaku hanya pasrah dan berdoa untuk kebebasan bersyarat wanita yang ditangkap pada 2004 di Bandar Udara Internasional Ngurah Rai karena kedapatan membawa 4,1 kilogram ganja itu.

"Kami hanya berdoa, doa, dan doa," ucap ipar Corby, Wayan Widyartha.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPK Masih Telusuri Pemberi Suap Izin Tambang Gubernur Maluku Utara

KPK Masih Telusuri Pemberi Suap Izin Tambang Gubernur Maluku Utara

Nasional
Menhub Budi Karya Diminta Jangan Cuma Bicara soal Sekolah Kedinasan Tanggalkan Atribut Militer

Menhub Budi Karya Diminta Jangan Cuma Bicara soal Sekolah Kedinasan Tanggalkan Atribut Militer

Nasional
Potret 'Rumah Anyo' Tempat Singgah Para Anak Pejuang Kanker yang Miliki Fasilitas Bak Hotel

Potret 'Rumah Anyo' Tempat Singgah Para Anak Pejuang Kanker yang Miliki Fasilitas Bak Hotel

Nasional
Logo dan Moto Kunjungan Paus Fransiskus Dirilis, Ini Maknanya

Logo dan Moto Kunjungan Paus Fransiskus Dirilis, Ini Maknanya

Nasional
Viral Pengiriman Peti Jenazah Dipungut Bea Masuk, Ini Klarifikasi Bea Cukai

Viral Pengiriman Peti Jenazah Dipungut Bea Masuk, Ini Klarifikasi Bea Cukai

Nasional
Pemilihan Calon Pimpinan KPK yang Berintegritas Jadi Kesempatan Jokowi Tinggalkan Warisan Terakhir

Pemilihan Calon Pimpinan KPK yang Berintegritas Jadi Kesempatan Jokowi Tinggalkan Warisan Terakhir

Nasional
Saat 'Food Estate' Jegal Kementan Raih 'WTP', Uang Rp 5 Miliar Jadi Pelicin untuk Auditor BPK

Saat "Food Estate" Jegal Kementan Raih "WTP", Uang Rp 5 Miliar Jadi Pelicin untuk Auditor BPK

Nasional
Usai Prabowo Nyatakan Tak Mau Pemerintahannya Digangggu...

Usai Prabowo Nyatakan Tak Mau Pemerintahannya Digangggu...

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Berangkat, Menag: Luruskan Niat Jaga Kesehatan

Kloter Pertama Jemaah Haji Berangkat, Menag: Luruskan Niat Jaga Kesehatan

Nasional
Ketua KPU yang Tak Jera: Perlunya Pemberatan Hukuman

Ketua KPU yang Tak Jera: Perlunya Pemberatan Hukuman

Nasional
Nasib Pilkada

Nasib Pilkada

Nasional
Tanggal 14 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 14 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Soal Prabowo Tak Ingin Diganggu Pemerintahannya, Zulhas: Beliau Prioritaskan Bangsa

Soal Prabowo Tak Ingin Diganggu Pemerintahannya, Zulhas: Beliau Prioritaskan Bangsa

Nasional
Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

Nasional
Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com