Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tangani Sengketa Pilkada Palangkaraya, Akil Mengaku Beri "Diskon"

Kompas.com - 30/01/2014, 15:26 WIB
Dian Maharani

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Akil Mochtar membantah menerima suap sebesar Rp 2 miliar untuk mengurus sengketa hasil pilkada Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Menurut Akil, untuk perkara Palangkaraya, ia memberikan "diskon" atau tidak ada permintaan uang.

"Palangkaraya itu kan diskon karena untuk kepentingan umat. Diskon itu artinya tidak ada uang. Di situ, kan calonnya cuma Pak Wali Kota yang Muslim, jadi untuk kepentingan masyarakat di sana," kata Akil saat bersaksi dalam sidang kasus dugaan suap pengurusan sengketa Pilkada Kabupaten Gunung Mas di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Kamis (30/1/2014).

Akil bersaksi untuk terdakwa politisi Partai Golkar, Chairun Nisa, Bupati Gunung Mas terpilih Hambit Bintih, dan pengusaha Cornelis Nalau Antun.

Sebelumnya, biaya mengurus sengketa hasil Pilkada Palangkaraya sebesar Rp 2 miliar disampaikan oleh Nisa ketika melakukan penawaran untuk sengketa Pilkada Gunung Mas. Untuk Pilkada Gunung Mas, Akil meminta Rp 3 miliar dan Nisa menawar agar harganya bisa disamakan dengan sengketa Pilkada Palangkaraya sebesar Rp 2 miliar.

Atas pengakuan Akil tersebut, Jaksa Penuntut Umum Komisi Pemberantasan Korupsi terus mencecar Akil dengan membacakan isi pesan singkat (SMS) seperti yang tertuang dalam berita acara pemeriksaan (BAP). Dalam SMS tersebut, Akil menolak menurunkan harga karena Kabupaten Gunung Mas lebih kaya daripada Palangkaraya.

"Kalau diskon kenapa dibilang lebih kaya?" tanya Jaksa Pulung Rinandoro.

"Ya, kan Gunung Mas, pasti lebih kaya. Itu saja tidak ada yang lain," jawab Akil.

Dalam persidangan sebelumnya, SMS dari Akil tersebut kemudian diteruskan oleh Nisa ke Hambit yang akhirnya setuju menyerahkan uang Rp 3 miliar. Mengenai sengketa Pilkada Palangkaraya, Nisa mengaku tak tahu apakah ada suap atau tidak. Nisa berdalih, ia hanya mengarang menyebut adanya suap Rp 2 miliar.

Dalam BAP yang dibacakan jaksa, Nisa mengaku mendapat informasi dari DPP Golkar bahwa ada pemberian Rp 2 miliar yang dilakukan dua politisi Golkar, Mahyudin dan Idrus Marham, untuk perkara sengketa Pilkada Palangkaraya.

Namun, saat dikonfirmasi jaksa, Nisa mengatakan hal itu hanya rumor. Dia pun mengaku tahu ada kabar itu dari Ketua DPD Golkar Palangkaraya Rusliansyah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com