Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Airin Hobi Naik "Banteng Ngamuk", Wawan Tunggangi "Kuda Jingkrak"

Kompas.com - 28/01/2014, 11:51 WIB


KOMPAS.com 
— Rumah itu bertingkat dua dan bercat abu-abu. Luas bangunan lebih kurang 4.000 meter persegi terletak di kawasan elite Jakarta, tepatnya di Jalan Denpasar IV Nomor 35 Setiabudi. Inilah kediaman keluarga pasangan suami istri Tubagus Chaery Wardana alias Wawan dan Airin Rachmi Diany.

Wawan adalah pengusaha ternama di Banten. Dia adik kandung Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah. Adapun Airin menjabat sebagai Wali Kota Tangerang Selatan, Banten.

Wawan ditangkap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada 3 Oktober 2013. Ia digelandang ke ruang penyidikan KPK, berselang beberapa jam setelah Akil Mochtar (ketika itu Ketua Mahkamah Konstitusi) tertangkap dalam kasus dugaan suap ketika menangani sengketa hasil pilkada di MK.

Awalnya, Wawan disangka terlibat penyuapan Akil terkait perkara Pilkada Lebak, Banten, yang sedang ditangani MK. Belakangan, KPK melekatkan status tersangka dalam empat kasus sekaligus kepada Wawan.

Selain kasus penanganan sengketa hasil pemilihan Bupati Lebak, Wawan juga dijerat kasus tindak pidana pencucian uang, dugaan korupsi pengadaan alat kesehatan di Kota Tangerang Selatan, dan pengadaan alat kesehatan di Provinsi Banten.

Terkait kasus dugaan suap sengketa hasil Pilkada Lebak, KPK menggeledah rumah Wawan sehari setelah dinyatakan tersangka. Sejumlah petugas KPK menggeledah rumah Wawan di Jalan Denpasar IV, Jumat (4/10/2013).

Saat penggeledahan, terbongkarlah hal-hal mencengangkan tentang keluarga Wawan-Airin, yakni kemewahan yang sangat mencolok. Di garasi bagian kiri, di bagian depan, misalnya, terparkir satu Toyota Innova, sedan Bentley bernomor polisi B 888 GIF. Di bagian kiri, terparkir Toyota Land Cruiser bernomor Polisi B 888 TCM dan Toyota Land Crusier TX bernomor polisi B 1978 RFR.

Sekitar pukul 19.30 WIB, garasi rumah itu dibuka penyidik KPK. Alhasil, lampu dari dalam garasi yang terang menyeruak, dan menerangi bagian depan rumah. Setelah pintu garasi dibuka, tampak di dalamnya terparkir sejumlah mobil mewah yang harga per unitnya miliaran rupiah.

Garasi rumah itu berukuran 20 x 25 meter, di antaranya tertutup pintu dari kayu yang dilipat ke samping. Garasi itu dibagi dua dengan sebuah tembok tebal di tengahnya.

Di garasi bagian kanan terparkir 11 mobil, dengan empat mobil di antaranya berkategori supermewah. Di bagian kiri, terparkir memanjang dua mobil sedan merek Ferrari berwarna merah berplat nomor B 888 CNW dan B 888 GEF. Di sebelah kanannya, terdapat sedan merek Lamborghini berwarna putih, dan di depannya terdapat sedan Nissan GTR yang juga berwarna putih.

Di garasi bagian kanan bagian dalam, terparkir satu sedan Lexus berwarna hitam bernomor Polisi B 888 ARD, dan di depannya terparkir satu sepeda motor Harley Davidson jenis Sportster bernomor polisi B 3484 WWW. Di bagian kanan terparkir sedan Toyota Camry berwarna hitam, satu Rolls-Royce warna hitam bernomor polisi B 888 CHW, dan satu Lamborghini Aventador putih B 888 WAN.

Sekitar lima petugas KPK yang mengenakan rompi KPK, sarung tangan, dan masker penutup bagian mulut tampak memeriksa mobil-mobil itu dengan saksama. Salah seorang petugas yang memeriksa mobil sedan Bentley tampak memeriksa sejumlah dokumen yang tersimpan di bagasi mobil.

Kepala keamanan setempat, M Husein, mengatakan, Airin dan Wawan sudah tinggal di kawasan Jalan Denpasar sejak sekitar tahun 2003. Semula mereka tinggal di Jalan Denpasar III. Dua tahun kemudian, sekitar tahun 2005, keluarga ini pindah ke rumah mewah di Jalan Denpasar IV. "Dari awal mereka tinggal, mereka sudah punya mobil-mobil mewah itu," ujarnya.

Setiap akhir pekan, biasanya Wawan mengendarai mobil-mobil mewah itu. Menurut Husein, Wawan kerap terlihat mengendarai mobil Ferrari berlogo kuda jingkrak itu. Adapun Airin kerap terlihat mengendarai sedan Lamborghini, yang berlogo banteng ngamuk.

"Pak Wawan sering terlihat mengendarai sendiri mobilnya itu, kadang-kadang sama istrinya," ujar Husein.

Sebelumnya, KPK kembali menyita empat mobil Wawan dalam penggeledahan di sejumlah lokasi. Keempat mobil tersebut adalah Lamborghini, Ferrari, Bentley, dan Rolls-Royce. Total, lembaga antikorupsi itu telah menyita 17 mobil terkait dugaan tindak pidana pencucian uang yang dilakukan Wawan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kata Kemenkes soal Gejala Covid-19 Varian KP.1 dan KP.2 yang Merebak di Singapura

Kata Kemenkes soal Gejala Covid-19 Varian KP.1 dan KP.2 yang Merebak di Singapura

Nasional
Dewas Sebut KPK Periode Sekarang Paling Tak Enak, Alex: Dari Dulu di Sini Enggak Enak

Dewas Sebut KPK Periode Sekarang Paling Tak Enak, Alex: Dari Dulu di Sini Enggak Enak

Nasional
MK Sebut 106 Sengketa Pileg 2024 Masuk ke Tahap Pembuktian Pekan Depan

MK Sebut 106 Sengketa Pileg 2024 Masuk ke Tahap Pembuktian Pekan Depan

Nasional
Ingatkan Tuntutan Masyarakat Semakin Tinggi, Jokowi: Ada Apa 'Dikit' Viralkan

Ingatkan Tuntutan Masyarakat Semakin Tinggi, Jokowi: Ada Apa "Dikit" Viralkan

Nasional
Komisi II Setuju Perbawaslu Pengawasan Pilkada 2024, Minta Awasi Netralitas Pj Kepala Daerah

Komisi II Setuju Perbawaslu Pengawasan Pilkada 2024, Minta Awasi Netralitas Pj Kepala Daerah

Nasional
Sri Mulyani Irit Bicara Soal Skema 'Student Loan' Imbas UKT Mahal

Sri Mulyani Irit Bicara Soal Skema "Student Loan" Imbas UKT Mahal

Nasional
Angka IMDI 2023 Meningkat, Indonesia Disebut Siap Hadapi Persaingan Digital

Angka IMDI 2023 Meningkat, Indonesia Disebut Siap Hadapi Persaingan Digital

Nasional
Kejagung Koordinasi dengan KIP soal Transparansi Informasi Publik

Kejagung Koordinasi dengan KIP soal Transparansi Informasi Publik

Nasional
Penerbangan Jemaah Bermasalah, Kemenag: Performa Garuda Buruk

Penerbangan Jemaah Bermasalah, Kemenag: Performa Garuda Buruk

Nasional
Kemenkes Minta Masyarakat Tidak Khawatir atas Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura

Kemenkes Minta Masyarakat Tidak Khawatir atas Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura

Nasional
Kasus Simulator SIM, Eks Kakorlantas Polri Djoko Susilo Ajukan PK Lagi

Kasus Simulator SIM, Eks Kakorlantas Polri Djoko Susilo Ajukan PK Lagi

Nasional
Bobby Berpeluang Diusung Gerindra pada Pilkada Sumut Setelah Jadi Kader

Bobby Berpeluang Diusung Gerindra pada Pilkada Sumut Setelah Jadi Kader

Nasional
Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Pramono Anung: Tanya ke DPP Sana...

Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Pramono Anung: Tanya ke DPP Sana...

Nasional
Pimpinan MPR Temui Jusuf Kalla untuk Bincang Kebangsaan

Pimpinan MPR Temui Jusuf Kalla untuk Bincang Kebangsaan

Nasional
Kemenkes: Subvarian yang Sebabkan Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Belum Ada di Indonesia

Kemenkes: Subvarian yang Sebabkan Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Belum Ada di Indonesia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com