Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sambut Jokowi, SBY Singgung Banjir Lima Tahunan

Kompas.com - 27/12/2013, 15:05 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
— Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyinggung masalah banjir lima tahunan ketika menerima Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (27/12/2013).

"Kalau sudah bulan Desember, kita harus antisipasi banjir lima tahunan, tetapi mudah-mudahan tidak terjadi apa-apa," kata Yudhoyono di Kantor Presiden.

Dia lantas menanyakan kabar Jokowi. "Pak Jokowi sehat?" ucap Yudhoyono kepada Jokowi yang kemudian dijawab, "Alhamdulillah" oleh Jokowi.

Pertemuan Yudhoyono dengan Jokowi ini berlangsung secara tertutup. Belum diketahui apa saja yang akan dibicarakan keduanya.

Saat dikonfirmasi, Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha hanya mengatakan bahwa pertemuan kali ini akan membahas beberapa hal.

"Beberapa hal ya," kata Julian.

Beberapa hari lalu, Yudhoyono juga mengadakan pertemuan di Kantor Presiden dengan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Dewan Syuro Partai Bulan Bintang Yusril Ihza Mahendra.

Menurut Prabowo, dalam pertemuan itu, mereka membicarakan situasi ekonomi politik menjelang Pemilu 2014. Prabowo menyebut Yudhoyono ingin turun panggung secara baik-baik.

Sementara itu, Yusril mengaku dimintai bantuan untuk mengatasi polemik Undang-Undang Mineral dan Batu Bara yang melarang ekspor mineral mentah mulai Januari 2014 nanti.

Yusril juga mengaku berdiskusi dengan Yudhoyono seputar rencana mengembalikan fungsi MPR sebagai lembaga tertinggi negara, dan membahas masalah rencana pemerintah untuk banding putusan PTUN yang membatalkan keputusan presiden mengenai pengangkatan Patrialis Akbar dan Maria Farida sebagai hakim konstitusi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com