Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jagoan Capres PPP, Suryadharma Ali Klaim Didukung 20 DPW

Kompas.com - 13/12/2013, 07:29 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Persatuan Pembangunan (PPP) baru akan menetapkan calon presiden pada Januari 2014. Salah satu kandidat terkuat calon presiden dari PPP adalah Ketua Umum Suryadharma Ali yang mengklaim sudah mendapat dukungan dari 20 Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PPP di seluruh Indonesia.

"Ada forum pengambilan keputusan yang ambil keputusan secara khusus untuk masalah penting, seperti capres atau cawapres, atau koalisi dengan partai lain. Forum itu adalah rapimnas. Rapimnas itu akan digelar pada minggu ketiga bulan Januari," ujar Suryadharma saat ditemui di kantor DPP PPP, Kamis (12/12/2013) malam.

Di dalam forum rapimnas itu, lanjut Suryadharma, PPP akan mendengarkan pandangan dari 33 DPW. Ia menyatakan, sebanyak 20 DPW PPP sudah menyatakan dukungan kepada dirinya untuk maju sebagai capres. Hal itu, sebut Suryadharma, sudah disampaikan sekitar 5 bulan lalu.

"Saya tidak tahu bagaimana perkembangannya, masih tetap seperti itu atau berubah. Kami tunggu saja pada bulan Januari 2014," ucap Menteri Agama ini.

Suryadharma mengaku akan mengikuti apa pun hasil rapimnas, termasuk jika rapimnas mencalonkan orang lain sebagai capres. Dia berharap akan muncul tokoh baru yang bisa menjadi alternatif pilihan bagi masyarakat.

Suryadharma menjelaskan, penetapan calon presiden PPP sebelum pemilihan legislatif dimaksudkan agar memberikan motivasi bagi para kader untuk bekerja lebih keras. PPP pun berharap agar elektabilitas partainya bisa naik dengan adanya kehadiran tokoh yang ditetapkan sebagai capres.

"Kami akan tunjukkan bahwa partai Islam belum saatnya masuk kotak," ucapnya.

Terkait dengan wacana koalisi partai Islam yang sempat diwacanakan PPP, Suryadharma mengubah strategi partainya dalam memillih teman koalisi. Jika sebelumnya berpatokan pada partai Islam, Suryadharma mengaku kini PPP sangat terbuka untuk berkoalisi dengan siapa pun.

"Tidak terbatas pada partai Islam, tapi juga dengan partai lain. Bagi PPP, koalisi adalah keharusan. Persoalan bangsa tidak bisa diselesaikan satu-dua partai," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Nasional
Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Nasional
Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Nasional
Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

Nasional
Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Nasional
Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

Nasional
Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Nasional
Soal 'Presidential Club', Djarot PDI-P: Pak Prabowo Kurang Pede

Soal "Presidential Club", Djarot PDI-P: Pak Prabowo Kurang Pede

Nasional
Polri Serahkan Kasus TPPU Istri Fredy Pratama ke Kepolisian Thailand

Polri Serahkan Kasus TPPU Istri Fredy Pratama ke Kepolisian Thailand

Nasional
Evaluasi Arus Mudik, Jokowi Setuju Kereta Api Jarak Jauh Ditambah

Evaluasi Arus Mudik, Jokowi Setuju Kereta Api Jarak Jauh Ditambah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com