Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Februari, PDI-P Sudah Harus Tentukan Sikap

Kompas.com - 09/12/2013, 15:35 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Politisi PDI Perjuangan TB Hasanuddin berharap partainya segera menentukan calon presiden yang akan diusung di 2014. Dalam hitungannya, tenggat waktu penentuan calon presiden itu tak lewat dari Februari tahun depan.

Hasanuddin menjelaskan, saat ini hampir semua partai politik peserta Pemilu 2014 telah terang-terangan mengungkap figur yang akan diusung menjadi calon presiden. Ia tak ingin partainya telat mendeklarasikan calon presiden, karena khawatir akan berpengaruh buruk pada perolehan suara di Pemilu nanti.

"Saya rasa Februari (PDI-P) sudah harus tentukan sikap, kalau enggak, bisa habis kita," kata Hasanuddin, di sela-sela Rapat Kerja Fraksi PDI Perjuangan, di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Senin (9/12/2013).

Sebelumnya, Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat itu mengatakan bahwa partainya memiliki tiga skenario terkait calon presiden. Skenario tersebut adalah menduetkan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dengan Joko Widodo, menduetkan Joko Widodo dengan kader internal, atau menduetkan Joko Widodo dengan tokoh partai lain melalui koalisi.

Secara terpisah, Wakil Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto menyampaikan bahwa pihaknya telah menyiapkan skenario calon presiden dan sudah membuat kajian serta survei yang memunculkan nama Joko Widodo dan Megawati. Internal, katanya, masih mengharapkan sosok kepemimpinan Megawati untuk mengatasi persoalan krisis bangsa yang global pada era mendatang.

Sosok Megawati juga dianggap bisa melindungi Joko Widodo dari serangan politik yang mulai gencar terjadi. Namun begitu, Megawati belum mau membeberkan skenario tersebut. Ia memilih mengikuti amanat hasil Rakernas III PDI Perjuangan yang baru akan menentukan calon presiden sesuai dengan kesiapan internal dan suasana politik terkini. Megawati mengatakan, saat ini partainya masih fokus pada upaya pemenangan pemilu legislatif dengan target perolehan suara di atas 20 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Elite PDI-P Sebut Rakernas Tak Bahas Posisi di Pemerintahan Prabowo

Elite PDI-P Sebut Rakernas Tak Bahas Posisi di Pemerintahan Prabowo

Nasional
PKS Beri Sinyal Agar Anies Mengalah pada Sudirman Said Terkait Pilkada DKI Jakarta

PKS Beri Sinyal Agar Anies Mengalah pada Sudirman Said Terkait Pilkada DKI Jakarta

Nasional
MPR Akan Temui JK-Boediono Rabu Lusa, SBY Pekan Depan

MPR Akan Temui JK-Boediono Rabu Lusa, SBY Pekan Depan

Nasional
KPK Setor Uang Rp 59,2 M dari Kasus Dodi Reza Alex Noerdin dkk ke Negara

KPK Setor Uang Rp 59,2 M dari Kasus Dodi Reza Alex Noerdin dkk ke Negara

Nasional
Buka Fair and Expo WWF 2024 Bali, Puan: Peluang Bagus untuk Promosi

Buka Fair and Expo WWF 2024 Bali, Puan: Peluang Bagus untuk Promosi

Nasional
KPK Sita Rumah Mewah yang Dibeli Anak Buah SYL di Parepare

KPK Sita Rumah Mewah yang Dibeli Anak Buah SYL di Parepare

Nasional
PDI-P Anggap Wajar Jokowi Bertemu dengan Puan

PDI-P Anggap Wajar Jokowi Bertemu dengan Puan

Nasional
MK: Anwar Usman Tetap Adili Sengketa Pileg yang Libatkan Saksi Ahlinya di PTUN

MK: Anwar Usman Tetap Adili Sengketa Pileg yang Libatkan Saksi Ahlinya di PTUN

Nasional
9,9 Juta Gen Z Tak Bekerja, Imam Prasodjo Singgung soal Konsep 'Link and Match'

9,9 Juta Gen Z Tak Bekerja, Imam Prasodjo Singgung soal Konsep "Link and Match"

Nasional
MK Didesak Larang Anwar Usman Putus Sengketa Pileg yang Libatkan Saksi Ahlinya

MK Didesak Larang Anwar Usman Putus Sengketa Pileg yang Libatkan Saksi Ahlinya

Nasional
Try Sutrisno Peringatkan Prabowo Jangan Ceroboh Tambah Kementerian

Try Sutrisno Peringatkan Prabowo Jangan Ceroboh Tambah Kementerian

Nasional
Kakak SYL Disebut Dapat Duit Rp 10 Juta Per Bulan dari Kementan

Kakak SYL Disebut Dapat Duit Rp 10 Juta Per Bulan dari Kementan

Nasional
PDI-P Tak Bakal 'Cawe-cawe' dalam Penyusunan Kabinet Prabowo-Gibran

PDI-P Tak Bakal "Cawe-cawe" dalam Penyusunan Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Saksi Sebut Pedangdut Nayunda Nabila Dititip Kerja di Kementan Jadi Asisten Anak SYL

Saksi Sebut Pedangdut Nayunda Nabila Dititip Kerja di Kementan Jadi Asisten Anak SYL

Nasional
Gerindra: Revisi UU Kementerian Negara Akan Jadi Acuan Prabowo Susun Kabinet

Gerindra: Revisi UU Kementerian Negara Akan Jadi Acuan Prabowo Susun Kabinet

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com