Demikian hasil sebuah survei yang dilakukan Political Weather Station (PWS) terhadap 1.070 responden di 34 provinsi dalam kurun waktu 21 September hingga 24 Oktober 2013. “Kriteria politisi muda, usia antara 35 hingga 55 tahun pada 2014, sering dikutip media, dan mempunyai basis massa dan pengaruh,” kata peneliti PWS Imam Sofyan saat memaparkan hasil survei di Jakarta, Minggu (27/10/2013).
Responden survei itu sebagian besar dari kalangan menengah ke bawah dengan latar pendidikan sebagian besar lulusan sekolah lanjutan tingkat atas (SLTA). Metode survei ini dilakukan melalui wawancara tatap muka dengan pedomen kuesioner. Imam mengatakan, Jokowi, Priyo, dan Harry memperoleh suara responden paling banyak di masing-masing partai mereka.
Dibandingkan tokoh muda lainnya di PDI-Perjuangan, kata dia, Jokowi mendapatkan 70,1 persen suara responden. Selain Jokowi, kata Imam, tokoh muda PDI-Perjuangan yang dipertimbangkan publik adalah Puan Maharani (15,7 persen), dan Pramono Anung (3,9 persen), sementara sisanya, sebesar 10,1 persen memilih tidak menjawab.
Sementara responden yang memilih Priyo sebagai calon presiden muda berpotensi dari Partai Golkar sebanyak 39.9 persen. Diikuti Fadel Muhammad (7.5 persen), Hajriyanto Tohari (5,6 persen), Tantowi Yahya (4,1 persen), Idurs Marham (3,3 persen), dan Pramono Anung (1,2 persen). Sementara sebanyak 38,7 persen responden tidak memberikan jawaban.
Imam mengatakan, nama Pramono masuk dalam daftar pilihan responden untuk Golkar karena ada yang beranggapan Pramono merupakan politikus Partai Golkar. “Nama Pramono muncul sendiri, karena kita mengajukan pertanyaan terbuka,” ujarnya.
Harry Tanoe, lanjut Imam, menempati posisi tertinggi pilihan responden untuk Partai Hanura. Harry mendapatkan dukungan 25,5 persen responden, disusul Syarifuddin Suding (6.7 persen), Saleh Husin (4,4 persen), dan sebanyak 63,2 persen responden yang tidak menjawab.
Selain melakukan survei persepsi publik tentang politikus muda yang berpotensi menjadi capres di tiga partai tersebut, PWS juga menguji persepsi publik untuk sejumlah partai lainnya, yakni Partai Nasdem, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional, Partai Persatuan Pembangunan, Partai Bulan Bintang, serta Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI).
Persentase dukungan responden terhadap tokoh muda yang menempati urutan pertama di masing-masing partai ini lebih rendah dibandingkan Jokowi, Priyo, dan Harry. Tokoh muda yang menempati urutan pertama di sembilan partai tersebut, yakni Akbar Faisal (8,7 persen) di Partai Nasdem, Khofifah Indar Parawasa (11,7 persen) di PKB, Hidayat Nur Wahid (24,5 persen) untuk PKS, Fadli Zon (8,5 persen) di Gerindra, Marzuki Alie (33,7 persen) di Partai Demokrat, Zulkifli Hasan (8,8 persen) di PAN, Suryadharma Alie (10,5 persen) di PPP, MS Kaban (6,9 persen) di internal PBB, serta Rully Soekarta (2,1 persen) di internal PKPI.
“Dengan survei ini paling tidak kami berharap dapat mendorong figur muda untuk menjadi capres alternatif. Kami memandang perlunya paradigma baru, leadership tidak akan berubah kalau orangnya itu itu saja,” tutur Imam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.