Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dikomando SBY, Dahlan Yakin Suara Demokrat Meningkat

Kompas.com - 27/10/2013, 10:21 WIB
Sandro Gatra

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Bakal calon Presiden Partai Demokrat, Dahlan Iskan meyakini dukungan publik terhadap Demokrat akan meningkat hingga pemungutan suara di Pemilu Legislatif pada April 2014. Alasannya, Dahlan melihat komando di internal Demokrat sudah jelas setelah Ketua Umum DPP dipegang Susilo Bambang Yudhoyono.

Dahlan menilai, selama ini mesin Partai Demokrat kurang bergerak. Ia melihat ada keraguan dari kader-kader Demokrat di daerah. Menurutnya, keraguan itu muncul lantaran kurangnya komando, termasuk akibat kasus-kasus yang menjerat elit Demokrat dahulu.

"Karena fitnah-fitnah dan seterusnya. Nah, dengan pertemuan kader ini, saya lihat mereka sangat percaya diri sekarang. Mereka punya arah yang jelas, punya komando yang pasti. Saya melihat suasana temu kader ini bisa membangkitkan Demokrat. Dengan demikan, saya yakin suara Demokrat akan sangat meningkat," kata Dahlan seusai menghadiri acara Temu Kader dan Perayaan HUT Demokrat ke-12 di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Sabtu ( 26/10/2013 ) malam.

Dahlan juga menyambut baik situasi Demokrat saat ini menyangkut majunya di Konvensi Demokrat. Sebelumnya, Dahlan mengaku tidak berhubungan dengan jaringan Demokrat ketika kampanye ke daerah di akhir pekan. Alasanya, Dahlan bukan kader Demokrat.

Jika menghubungi kader Demokrat di daerah, Dahlan mengaku khawatir mereka tidak menerima lantaran belum dapat arahan yang pasti bagaimana berhubungan dengan para peserta Konvensi Capres Demokrat.

"Dengan temu kader ini menjadi jelas bahwa jaringan partai di daerah harus bersinergi dengan peserta konvensi, siapapun peserta Konvensi itu," kata Menteri BUMN itu.

Dahlan tak mau berkomentar saat ditanya mengenai hasil survei beberapa lembaga survei yang menempatkan elektabilitas dirinya berada di atas para peserta Konvensi lain. Ketika ditanya keyakinannya memenangkan Konvensi, Dahlan menjawab, "saya ini menang enggak menang sama saja".

Seperti diberitakan, elektabilitas Demokrat berdasarkan hasil survei berbagai lembaga survei merosot dibanding perolehan suara di Pileg 2009 yang mencapai 20 persen. Kini, elektabilitas Demokrat tak sampai 10 persen, masih di bawah Partai Golkar dan PDI Perjuangan.

Banyak faktor merosotnya tingkat dukungan tersebut. Di antaranya, merosotnya kepuasan publik terhadap kinerja pemerintah dan berbagai kasus korupsi yang menjerat para elit Demokrat.

Namun, ketika memberikan arahan kepada sekitar 10.000 pengurus Demokrat dari seluruh Indonesia, SBY meyakini Demokrat akan menang kembali di Pemilu 2014 . Sebelumnya, SBY hanya menargetkan 15 persen suara di DPR.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jampidum Kejagung Fadil Zumhana Meninggal Dunia

Jampidum Kejagung Fadil Zumhana Meninggal Dunia

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, PKS: Kontrol Terhadap Pemerintah Wajib

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, PKS: Kontrol Terhadap Pemerintah Wajib

Nasional
Istri di Minahasa Dibunuh karena Mengigau, Komnas Perempuan Sebut Fenomena Femisida

Istri di Minahasa Dibunuh karena Mengigau, Komnas Perempuan Sebut Fenomena Femisida

Nasional
Kabaharkam Siapkan Strategi Pengamanan Khusus di Akses Masuk Pelabuhan Jelang WWF ke-10 di Bali

Kabaharkam Siapkan Strategi Pengamanan Khusus di Akses Masuk Pelabuhan Jelang WWF ke-10 di Bali

Nasional
Ketua KPU Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada, Pakar: Jangan-jangan Pesanan...

Ketua KPU Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada, Pakar: Jangan-jangan Pesanan...

Nasional
Sebut Caleg Terpilih Tak Wajib Mundur jika Maju Pilkada, Ketua KPU Dinilai Ingkari Aturan Sendiri

Sebut Caleg Terpilih Tak Wajib Mundur jika Maju Pilkada, Ketua KPU Dinilai Ingkari Aturan Sendiri

Nasional
Minta La Nyalla Kembali Pimpin DPD RI, Fahira Idris: Penguatan DPD RI Idealnya Dipimpin Sosok Pendobrak

Minta La Nyalla Kembali Pimpin DPD RI, Fahira Idris: Penguatan DPD RI Idealnya Dipimpin Sosok Pendobrak

Nasional
Sejumlah Bantuan Jokowi ke Prabowo Siapkan Pemerintahan ke Depan...

Sejumlah Bantuan Jokowi ke Prabowo Siapkan Pemerintahan ke Depan...

Nasional
Amankan World Water Forum 2024 di Bali, Korlantas Kirim 1.532 Polantas Gabungan

Amankan World Water Forum 2024 di Bali, Korlantas Kirim 1.532 Polantas Gabungan

Nasional
Sudirman Said Angkat Bicara soal Isu Mau Maju Cagub Independen di Pilgub Jakarta

Sudirman Said Angkat Bicara soal Isu Mau Maju Cagub Independen di Pilgub Jakarta

Nasional
Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

Nasional
“Oposisi” Masyarakat Sipil

“Oposisi” Masyarakat Sipil

Nasional
Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Nasional
Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com