Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diperiksa KPK, Wali Kota Serang Mengaku Cuma Menjenguk

Kompas.com - 18/10/2013, 16:21 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Wali Kota Serang Tubagus Haerul Jaman menyangkal diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi dalam kasus dugaan suap sengketa pemilihan kepala daerah Lebak, Banten. Seusai diperiksa KPK, Jumat (18/10/2013), Haerul mengaku hanya menjenguk. Namun, dia tak menyebutkan siapa yang dijenguknya.

“Cuma menjenguk,” katanya singkat sebelum memasuki Ford Escape BE 1263 AR yang menjemputnya.

Kepergian Haerul sempat tidak terpantau wartawan. Adik tiri Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah ini tampak menghindari wartawan dengan berjalan terburu-buru menuju gerbang keluar Gedung KPK.

Sebelumnya, Kepala Bagian Pemberitaan dan Informasi KPK Priharsa Nugraha mengatakan, Haerul diperiksa hari ini sebagai saksi terkait penyidikan kasus dugaan suap dalam sengketa pemilihan kepala daerah di Lebak, Banten. Menurut Priharsa, KPK memeriksa Haerul karena dianggap dapat memberikan informasi terkait kasus dugaan suap ini.

Tubagus diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan suap pilkada Lebak. Kasus ini melibatkan Ketua Mahkamah Konstitusi nonaktif Akil Mochtar, Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan, yang merupakan adik Atut, serta pengacara Susi Tur Andayani.

KPK memeriksa Tubagus Haerul karena dia dianggap dapat memberikan informasi terkait kasus dugaan suap ini. Beberapa hari lalu, pengacara Wawan, Efran Helmi, mengatakan bahwa kliennya tidak berkaitan dengan Pilkada Lebak. Uang Rp 1 miliar yang disita KPK dari rumah orangtua pengacara Susi saat operasi tangkap tangan beberapa waktu lalu diklaim Wawan sebagai uang pembayaran jasa pengacara terkait sengketa Pilkada Serang.

Dalam Pemilihan Wali Kota Serang 5 September 2013, calon petahana Tubagus Haerul yang berpasangan dengan Sulhi Choir dinyatakan sebagai pemenang. Kemenangan Tubagus Haerul dan Sulhi ini pun digugat ke MK oleh pasangan Wahyudin Djahidi dan Iif Fariudin (Wali) pertengahan September ini.

Selain memeriksa Tubagus Haerul, KPK hari ini menjadwalkan pemeriksaan sejumlah saksi lainnya terkait dugaan suap Pilkada Lebak, yakni sopir Akil yang bernama Daryono, Kurotul Aini (swasta), Ferdi Prawiradiredja (swasta), Josep L (swasta), pegawai NIAC Motor J Wijanarko, pegawai PT Mercindo Autorama Budi Susilo, dan pegawai PT Wangsa Indra Permana Joni Artanto. Dalam kasus ini, KPK menetapkan Wawan, Akil, dan Susi sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap-menyuap terkait Pilkada Lebak. Akil dan Susi diduga menerima pemberian uang Rp 1 miliar dari Wawan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Helikopter Presiden Iran Ebrahim Raisi Jatuh, Pemerintah RI Ucapkan Keprihatian

Helikopter Presiden Iran Ebrahim Raisi Jatuh, Pemerintah RI Ucapkan Keprihatian

Nasional
Mulai Safari Kebangsaan, Tiga Pimpinan MPR Temui Try Sutrisno

Mulai Safari Kebangsaan, Tiga Pimpinan MPR Temui Try Sutrisno

Nasional
Memulihkan Demokrasi yang Sakit

Memulihkan Demokrasi yang Sakit

Nasional
Jokowi Wanti-wanti Kekurangan Air Perlambat Pertumbuhan Ekonomi hingga 6 Persen

Jokowi Wanti-wanti Kekurangan Air Perlambat Pertumbuhan Ekonomi hingga 6 Persen

Nasional
Keberhasilan Pertamina Kelola Blok Migas Raksasa, Simbol Kebangkitan untuk Kedaulatan Energi Nasional

Keberhasilan Pertamina Kelola Blok Migas Raksasa, Simbol Kebangkitan untuk Kedaulatan Energi Nasional

Nasional
Momen Jokowi Sambut para Pemimpin Delegasi di KTT World Water Forum

Momen Jokowi Sambut para Pemimpin Delegasi di KTT World Water Forum

Nasional
Buka WWF Ke-10 di Bali, Jokowi Singgung 500 Juta Petani Kecil Rentan Kekeringan

Buka WWF Ke-10 di Bali, Jokowi Singgung 500 Juta Petani Kecil Rentan Kekeringan

Nasional
Klarifikasi Harta, KPK Panggil Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta

Klarifikasi Harta, KPK Panggil Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta

Nasional
Kematian Janggal Lettu Eko, Keluarga Surati Panglima TNI hingga Jokowi, Minta Otopsi dan Penyelidikan

Kematian Janggal Lettu Eko, Keluarga Surati Panglima TNI hingga Jokowi, Minta Otopsi dan Penyelidikan

Nasional
Presiden Joko Widodo Perkenalkan Presiden Terpilih Prabowo Subianto di Hadapan Tamu Internasional WWF Ke-10

Presiden Joko Widodo Perkenalkan Presiden Terpilih Prabowo Subianto di Hadapan Tamu Internasional WWF Ke-10

Nasional
Hadiri Makan Malam WWF Ke-10, Puan Disambut Hangat Jokowi sebagai Penyelenggara

Hadiri Makan Malam WWF Ke-10, Puan Disambut Hangat Jokowi sebagai Penyelenggara

Nasional
Harkitnas 2024, Jokowi: Mari Bersama Bangkitkan Nasionalisme

Harkitnas 2024, Jokowi: Mari Bersama Bangkitkan Nasionalisme

Nasional
Revisi UU Penyiaran: Demokrasi di Ujung Tanduk

Revisi UU Penyiaran: Demokrasi di Ujung Tanduk

Nasional
Gugat KPK, Sekjen DPR Protes Penyitaan Tas 'Montblanc' Isi Uang Tunai dan Sepeda 'Yeti'

Gugat KPK, Sekjen DPR Protes Penyitaan Tas "Montblanc" Isi Uang Tunai dan Sepeda "Yeti"

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan SYL, KPK Hadirkan Dirjen Perkebunan Kementan Jadi Saksi

Bongkar Dugaan Pemerasan SYL, KPK Hadirkan Dirjen Perkebunan Kementan Jadi Saksi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com