Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalam Suratnya, Akil Bantah Tertangkap Tangan dan Minta Uang

Kompas.com - 07/10/2013, 10:21 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com
— Ketua Mahkamah Konstitusi nonaktif Akil Mochtar, Sabtu (5/10/2013) malam, mengirimkan surat pengunduran diri sebagai hakim MK. Surat empat lembar dengan tulisan tangan tersebut diserahkan kepada Wakil Ketua MK Hamdan Zoelva ketika menggelar rapat permusyawaratan hakim (RPH) di lantai 16 Gedung MK. (Baca: Inikah Surat Akil Mochtar dari Dalam Rutan?)

Dalam suratnya, Akil menjelaskan kejadian pada Rabu (2/10/2013) malam ketika dirinya ditangkap KPK, itu bukan tertangkap tangan seperti yang banyak diberitakan.

Seperti tertulis di dalam suratnya, setiba di rumah dari kantor MK, setelah mandi dan berganti baju serta berbicara kepada istri, saat itulah, dia diberitahu penjaga rumah ada tamu.

”Ketika pintu saya buka, ada petugas dari KPK memperkenalkan diri dengan mengatakan ada dua orang sedang duduk di teras halaman depan (anggota DPR dari Fraksi Partai Golkar, Chairun Nisa/CN dan pengusaha asal Palangkaraya, Cornelis Nalau/CAN), dan diminta menyaksikan.”

Akil mengungkapkan, dirinya menyaksikan kedua orang itu digeledah. Dari tamu lelaki yang tidak dikenalnya, KPK mendapati beberapa amplop, sedangkan dari Chairun Nisa yang dia kenal, KPK mendapati beberapa telepon genggam.

”Saya merasa, saya tidak pernah tertangkap tangan!” tulis Akil, yang kemudian diminta ke kantor KPK menjelaskan kejadian di teras itu. Dia mengatakan tak tahu latar belakang kejadian itu dan tidak pernah meminta uang atau janji sepeser pun.

Dalam perkara Pilkada Kabupaten Lebak, Akil pun menyatakan lebih tak mengerti karena perkara tersebut sudah putus. Semua pengambilan keputusan telah dilakukan dengan musyawarah dengan mufakat.

Juru Bicara KPK Johan Budi SP mengatakan, adalah hak tersangka untuk membantah. ”Tersangka itu punya hak ingkar. Nanti bisa dibuktikan di pengadilan,” kata Johan.(ILO/ANA/BIL)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hakim Fahzal Hendri Pimpin Sidang Dugaan Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh

Hakim Fahzal Hendri Pimpin Sidang Dugaan Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh

Nasional
Hakim MK Saldi Isra Sindir Pemohon Gugatan Pileg Tidak Hadir: Kita Nyanyi Gugur Bunga

Hakim MK Saldi Isra Sindir Pemohon Gugatan Pileg Tidak Hadir: Kita Nyanyi Gugur Bunga

Nasional
Kaesang Sebut Ayahnya Akan Bantu Kampanye Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI

Kaesang Sebut Ayahnya Akan Bantu Kampanye Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI

Nasional
Oknum TNI AL Pukul Sopir Pikap di Bogor, Danpuspom: Ada Miskomunikasi di Jalan

Oknum TNI AL Pukul Sopir Pikap di Bogor, Danpuspom: Ada Miskomunikasi di Jalan

Nasional
Ruang Kerja Sekjen DPR Indra Iskandar Digeledah KPK, BURT: Proses Hukum Harus Kita Hormati

Ruang Kerja Sekjen DPR Indra Iskandar Digeledah KPK, BURT: Proses Hukum Harus Kita Hormati

Nasional
Kompolnas Duga Ada Pelanggaran Penugasan Brigadir RAT untuk Kawal Pengusaha

Kompolnas Duga Ada Pelanggaran Penugasan Brigadir RAT untuk Kawal Pengusaha

Nasional
Surya Paloh Pamer Nasdem Bisa Dukung Anies, tapi Tetap Berada di Pemerintahan Jokowi

Surya Paloh Pamer Nasdem Bisa Dukung Anies, tapi Tetap Berada di Pemerintahan Jokowi

Nasional
Sempat Ditunda, Sidang Praperadilan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang Digelar Lagi Hari Ini

Sempat Ditunda, Sidang Praperadilan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang Digelar Lagi Hari Ini

Nasional
Hardiknas 2024, Puan Maharani Soroti Ketimpangan Pendidikan hingga Kesejahteraan Guru

Hardiknas 2024, Puan Maharani Soroti Ketimpangan Pendidikan hingga Kesejahteraan Guru

Nasional
Rakornis, Puspom dan Propam Duduk Bersama Cegah Konflik TNI-Polri Terulang

Rakornis, Puspom dan Propam Duduk Bersama Cegah Konflik TNI-Polri Terulang

Nasional
Hardiknas 2024, Pertamina Goes To Campus 2024 Hadir di 15 Kampus Terkemuka

Hardiknas 2024, Pertamina Goes To Campus 2024 Hadir di 15 Kampus Terkemuka

Nasional
Atasan Tak Tahu Brigadir RAT Kawal Pengusaha di Jakarta, Kompolnas: Pimpinannya Harus Diperiksa

Atasan Tak Tahu Brigadir RAT Kawal Pengusaha di Jakarta, Kompolnas: Pimpinannya Harus Diperiksa

Nasional
Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Nasional
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Nasional
Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com